andi syahputra

Kamis, 08 Desember 2011

400 Juta Penduduk Dunia Terentaskan dari Kemiskinan

TEMPO InteraktifSINGAPURA: Dalam seperempat abad diperkirakan 400 juta penduduk dunia terentaskan dari kemiskinan. Namun masih lebih dari 1 milyar warga bumi hidup dengan pendapatan di bawah satu dolar sehari.

Setelah pindah dari Pentagon ke Bank Dunia, Paul Wolfowitz melihat kemiskinan sebagai lawan yang harus diperangi. Dan ia optimis dapat memenangkannya. "Dalam dua puluh lima tahun belakangan ini sudah 400 juta penduduk dunia dientaskan dari kemiskinan," katanya ketika membuka pertemuan puncak IMF dan Bank Dunia di Singapura, kemarin.

"Ini adalah seperempat abad paling sukses dalam sejarah pengentasan kemiskinan dunia," katanya. Ia ingin sukses ini dapat berlanjut, bahkan membaik. Itu sebabnya mantan
wakil menteri pertahanan AS ini tak berhemat dalam melepas amunisi yang dimilikinya sejak memangku jabatan Presiden Bank Dunia setahun yang lalu.

"Saya berbahagia dapat melaporkan bahwa pinjaman Bank Dunia untuk mengentaskan kemiskinan telah mencapai rekor baru, U$ 9,5 milyar dan separuhnya untuk Afrika," katanya. Untuk program pengentasan kemiskinan ini Bank Dunia memang menyediakan fasilitas IDA, yaitu pinjaman tanpa bunga dengan masa  bayar sampai 40 tahun.

Bantuan pinjaman selunak ini pun dianggap belum memadai. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Bank Dunia, lembaga ini memfasilitasi penghapusan utang negara-negara sangat miskin, tahun lalu.

Paul Wolfowitz ingin dana untuk pengentasan kemiskinan ini terus ditambah.Di bawah kepemimpinannya Bank Dunia tahun ini memindahkan U$ 1 milyar keuntungannya dari pinjaman institusi ini ke negara berkembang ke lumbung
IDA.

Ke negara yang tidak termasuk kategori sangat miskin, Bank Dunia memberikan pinjaman melalui IBRD dengan bunga sekitar satu persen di atas tingkat bunga surat berharga yang dijual lembaga ini di pasar modal. Karena rating Bank Dunia sangat tinggi, peringkat AAA, maka bagi negara
berkembang yang meminjam, suku bunga ini jauh lebih murah ketimbang yang ditawarkan bank komersial. Tahun ini IBRD meminjamkan U$ 14,2 milyar ke negara berkembang.

Adapun selisih bunga yang diperoleh IBRD digunakan untuk membiayai ongkos administrasi Bank Dunia dan bila masih ada sisanya, biasanya digunakan untuk membiyayai bantuan teknis ke negara miskin atau disalurkan ke rekening IDA. Namun pendapatan ini jauh dari mencukupi untuk memenuhi
permintaan pinjaman dari negara sangat miskin. Itu sebabnya bantuan dari negara kaya selalu dibutuhkan. Tahun depan, Bank Dunia merencanakan untuk mengadakan kegiatan penghimpunan dana IDA ini dari negara-negara kaya. "Jumlahnya harus memenuhi kebutuhan rakyat miskin Afrika," kata Paul Wolfowitz.

Pertemuan tahunan IMF & Bank Dunia di Singapura, yang dihadiri 23 ribu peserta dari seluruh negara anggota Bank Dunia, dijadikan Paul Wolfowitz sebagai ajang promosi untuk menarik simpati pada upaya pengentasan kemiskinan institusi yang awalnya dibangun untuk merekonstruksi kembali negara-negara korban perang dunia kedua itu.

"Saat kita berkumpul di Convention Center yang indah ini," katanya kepada ratusan menteri keuangan dan para pejabat tinggi berbagai negara di dunia yang hadir dalam pembukaan pertemuan ini, "janganlah kita lupa mengapa
kita berada di sini," lanjutnya. "Di luar tembok gedung ini, di seluruh penjuru dunia, lebih dari 1 milyar penduduk dunia hidup dengan dana kurang dari U$ 1 sehari. Mereka akan pergi tidur malam ini dengan rasa lapar dan
sakit, bukan di kamar hotel bintang lima."

Sentilan itu lalu diteruskan dengan ajakan. "Namun kemewahan di sekitar kita ini menjadi inspirasi bahwa ada jalan untuk keluar dari kepapaan menuju kesejahteraan," katanya. Sukses pengentasan kemiskinan di dunia selama dua puluh lima tahun terakhir disebutkannya sebagai fakta pendukung optimisme ini. Ia bahkan yakin, setelah menelaah laporan para stafnya, "kepapaan di dunia dapat dientaskan dalam satu generasi ke depan."

Hal ini dapat dicapai, katanya, dengan catatan pinjaman yang diterima negara-negara miskin dikelola dengan baik dan tidak dikorupsi. "Tanpa tata kelola pemerintahan yang baik, semua kegiatan reformasi akan terbatas hasilnya," katanya. Bagi Paul Wolfowitz, memerangi korupsi adalah bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar