andi syahputra

Selasa, 13 Desember 2011











Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimilikitumbuhanbakterifungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektinselulosahemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dansakarida sederhana (gula).racun

Senin, 12 Desember 2011

Sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti (ada pula yang menyebutnya sebagai selaput inti). Selain sel tumbuhan, ada juga sel hewan yang termasuk sel eukariotik.


Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada beberapa struktur yang secara eksklusif dimiliki tumbuhan, dan ada pula struktur yang dimiliki hewan tetapi tidak dimiliki tumbuhan.

Beberapa struktur eksklusif itu antara lain adalah:
Plasmodesmata (tunggal: plasmodesma)
Merupakan pori-pori penghubung yang terletak pada dinding sel. Dengan adanya plasmodesmata, sel tumbuhan dapat berkomunikasi dengan sel lainnya. Selain berperan dalam komunikasi antar sel tumbuhan, plasmodesmata juga berperan dalam transpor protein dan RNA duta dari sel ke sel lain.
Plastida
Plastida dapat berdifferensiasi, salah satunya menjadi kloroplas. Kloroplas memiliki pigmen bernama klorofil, yang menyebabkan warna hijau pada daun. Dengan adanya kloroplas ini, tumbuhan mampu berfotosintesis.
Dinding sel
Bila kita lihat lewat mikroskop, sel tumbuhan akan tampak tersusun rapi, dan memiliki bentuk tetap. Umumnya segi enam. Berbeda dengan sel hewan, yang bentuknya tidak tetap. Hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun dari selulosa, protein, dan terkadang lignin (zat kayu).
Vakuola yang besar
Vakuola pada sel tumbuhan besar. Sementara vakuola pada sel hewan cenderung kecil, bahkan tidak ada. Vakuola ini diselimuti oleh membran tonoplas. Vakuola ini berperan untuk menjaga turgor, dan menyimpan cadangan makanan.
Selain itu, ada pula organel yang dimiliki oleh sel hewan, tetapi tidak dimiliki oleh sel tumbuhan, yaitu sentriol. Sentriol berperan dalam pemisahan kromosom pada tahap anafase.
Berikut adalah gambar struktur sel tumbuhan:
Keterangan:
1.    kloroplas
2.    vakuola
3.    nukleus
a.    plasmodesmata
b.    membran plasma
c.    dinding sel
d.    membran tilakoid
e.    amilum
f.     vakuola
g.    tonoplas
h.    mitokondrion (mitokondria)
i.     peroksisoma
j.     sitoplasma
k.    vesikel kecil bermembran
l.     retikulum endoplasma kasar
m.   pori-pori nukleus
n.    membran inti
o.    nukleolus
p.    ribosom
q.    retikulum endoplasma halus
r.     vesikel golgi
s.    badan golgi
t.    sitoskeleton

strutur sel tanaman

pemulihan tanaman

Pemuliaan tanaman adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengubah susunan genetik tanaman, baik individu maupun secara bersama-sama (populasi) dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai seni dan ilmumemperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia[1]. Di perguruan tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang agronomi (ilmu produksi tanaman) atau genetika terapan, karena sifat multidisiplinernya.
Pelaku pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya, seorang pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok seorang pemulia tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik[2]: memiliki ciri-ciri yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya. Kultivar juga dikenal awam sebagai varietas, meskipun keduanya tidak selalu sama artinya.
Aplikasi kultivar unggul padi dan gandum merupakan salah satu komponen penting dalam Revolusi Hijau[3], suatu paket penggunaan teknologi modern secara massal untuk menggenjot produksi pangan dunia, khususnya gandum rotijagung, dan padi. Dilihat dari sudut pandang agribisnis, pemuliaan tanaman merupakan bagian dari usaha perbenihan yang menempati posisi awal/hulu dari keseluruhan mata rantai industri pertanian.

Minggu, 11 Desember 2011


SITOSKELETON (KERANGKA SEL)
Mengapa sel manusia dan hewan dapat mempertahankan bentuknya padahal tidak memiliki dinding sellayaknya tumbuhan? Hal ini disebabkan karena adanya sitoskeleton atau rangka sel. Sitoskeleton ataukerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma eukariota. Sitoskeletonberperan utama dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas sel (Campbell, 2004). Fungsi umumsitoskeleton adalah memberikan dukungan mekanis pada sel dalam mempertahankan bentuknya.Sitoskeleton juga terlibat dalam beberapa jenis motilitas (gerak) sel. Istilah motilitas mencakup perubahantempat sel maupun pergerakan bagian sel yang terbatas. Motilitas sel umunya membutuhkan interaksisitoskeleton dengan prottein yang disebut molekul motor. Molekul ini menyebabkan sel otot berkontraksi.Vesikula mungkin berjalan ke tujuannya dalam sel di sepanjang “mono-rel” yang disediakan olehsitoskeleton, dan sitoskeleton memanipulasi membran plasma untuk membentuk vakuola makananselama fagositosis. Aliran sitoplasma yang mensirkulasi materi dalam banyak sel tumbuhan besar merupakan jenis lain gerak seluler yang disebabkan oleh komponen sitoskeleteton.
STRUKTURSITOSKELETON
Tiga jenis serabut yang membentuk sitoskeleton
1. Mikrotubula
Mikrotubula adalahtabung yang disusun dari mikrotubulin dan bersifat lebih kokoh dari aktin. Mikrotubula memiliki dua ujungyaitu ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubula, dan ujung positif yang berada didekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubula untuk mencapai posisi yangberbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel. Mikrotubula ditemukan dalam sitoplasma semuasel eukariotik. Strukturnya berupa batang lurus dan berongga (diameter sekitar 25 nm dan panjang 200nm-25 µm). Dinding tabung berongga dibangun dari protein globular yang disebut tubulin. Ada dua jenisprotein tubulin penyusun tubulin, yaitu tubulin α dan tubulin β Fungsi mikrotubula, yaitu: a. Memberibentuk dan mendukung sel. b. Mengatur posisi organel di dalam sel. c. Sebagai jalur yang dapatdigunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat bergerak. d. Pergerakankromosom dalam pembelahan sel. Mikrotubula berguna dalam pembentukan sentriol, flagela dan silia.A. Sentrosom dan Sentriol Dalam banyak sel, mikrotubula tumbuh dari sentrosom. Mikrotubula iniberfungsi sebagai balok penahan tekanan sitoskeleton. Di dalam sentrosom sel hewan terdapatsepasang sentriol, masing-masing tersusun atas sembilan pasang triplet mikrotubula yang tersusun kedalam suatu cincin. Apabila sel membelah, sentriol ini bereplikasi membentuk benang-benang gelendonginti. Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang terbentuk dari mikrotubulus dengan lebar 0,2 μm danpanjangnya 0,4 μm. Sentriol berfungsi membentuk benang spindel untuk memisahkan kromosom.

Sebenarnya peristiwa kultur jaringan memanfaatkan sistem totipotensi yaitu kemampuan sel tumbuhan menjadi individu semupurna.


Kultur jaringan adalah suatu metode penanaman protoplas, sel, jaringan, dan organ pada media buatan dalam kondisi aseptik sehingga dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah satu aplikasi kultur jaringan yang telah dikenal secara meluas dan telah banyak diusahakan untuk tujuan komersial adalah perbanyakan tanaman. Perbanyakan melalui kultur jaringan yang banyak diusahakan secara komersial pada saat ini terutama di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Eropa.
 

Media yang digunakan yaitu agar-agar, dan air

Sel yang digunakan diambil dari jaringan meristem pada ujung batang/akar tumbuhan

Keuntungan yang diperoleh dari pengembangbuakan secara kultur jaringan adalah:
- Mendapatkan bibit unggul dalam jumlah banyak
- Dalan waktu relatif singkat
- Sifat sama dengan induk
- Dapat dilakukan di sepanjang musim
Metode kultur jaringan ini bayak digunakan untuk mengembangbiakan tanaman yang ukar dikembangkan secara generatif