tag:blogger.com,1999:blog-7863808694336287102024-02-20T17:58:45.787-08:00pertanianpoetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-62124922921271277292012-07-17T11:21:00.001-07:002012-07-17T11:21:11.452-07:00budidaya kelapa sawit<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kelapa sawit ( Elaeis guinensis jacg ) adalah salah satu
dari beberapa palma yang menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Minyak
sawit selain digunakan sebagai minyak makanan margarine, dapat juga digunakan
untuk industri sabun, lilin dan dalam pembuatan lembaran-lembaran timah serta
industri kosmetik .<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tanaman perkebunan penting
penghasil minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati
(biodiesel). Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah
Malaysia.Diperkirakan pada tahun 2009, Indonesia akan menempati posisi pertama
produsen sawit dunia. Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dilakukan
kegiatan perluasan areal pertanaman, rehabilitasi kebun yang sudah ada dan
intensifikasi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pelaku usahatani kelapa sawit di Indonesia terdiri dari
perusahaan perkebunan besar swasta, perkebunan negara dan perkebunan rakyat.
Usaha perkebunan kelapa sawit rakyat umumnya dikelola dengan model kemitraan
dengan perusahaan besar swasta dan perkebunan negara (inti – plasma).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Khusus untuk perkebunan sawit rakyat, permasalahan umum yang
dihadapi antara lain rendahnya produktivitas dan mutu produksinya.
Produktivitas kebun sawit rakyat rata-rata 16 ton Tandan Buah Segar (TBS) per
ha, sementara potensi produksi bila menggunakan bibit unggul sawit bisa
mencapai 30 ton TBS/ha. Produktivitas CPO (Crude Palm Oil) perkebunan rakyat
hanya mencapai rata-rata 2,5 ton CPO per ha dan 0,33 ton minyak inti sawit
(PKO) per ha, sementara di perkebunan negara rata-rata menghasilkan 4,82 ton
CPO per hektar dan 0,91 ton PKO per hektar, dan perkebunan swasta rata-rata
menghasilkan 3,48 ton CPO per hektar dan 0,57 ton PKO per hektar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Salah satu penyebab rendahnya produktivitas perkebunan sawit
rakyat tersebut adalah karena teknologi produksi yang diterapkan masih relatif
sederhana, mulai dari pembibitan sampai dengan panennya. Dengan penerapan
teknologi budidaya yang tepat, akan berpotensi untuk<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
peningkatan produksi kelapa sawit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bahan Tanam<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penyediaan benih dilakukan oleh balai-balai penelitian
kelapa sawit, terutama oleh Marihat Research Station dan Balai Penelitian
Perkebunan Medan (RISPA). Balai-balai penelitian tersebut mempunyai kebun induk
yang baik dan terjamin dengan pohon induk tipe Delidura dan pohon bapak tipe
Pisifera terpilih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan
cangkangnya kelapa sawit dibedakan menjadi Dura,Pisifera dan Tenera. Dura
merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap dapat
memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan
kandungan minyak berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun
bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah
persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul
sebab melengkapi kekurangan <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun
bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging per
buahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SYARAT -SYARAT TUMBUH .<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara
5-7 jam/hari. Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm,
temperatur optimal 24-28oC.Ketinggian tempat yang ideal untuk sawit antara
1-500 m dpl (di atas permukaan laut). Kelembaban optimum yang ideal<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
untuk tanaman sawit sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6
km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis
tanah Podzolik,Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut
saprik, dataran pantai dan muara sungai. Tingkat keasaman (pH) yang optimum
untuk sawit adalah 5,0-5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
datar, berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki lapisan
solum cukup dalam (80 cm) tanpa lapisan padas. Kemiringan lahan pertanaman
kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15o.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sumber lain menyebutkan sebagai berikut :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Curah hujan minimum 1000-1500 mm /tahun, terbagi merata
sepanjang tahun. Suhu optimal 26°C.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kelembaban rata-rata 75 %. Dapat tumbuh pada bermacam-macam
tanah, asalkan gembur, aerasi dan draenasenya baik, kaya akan humus dan tidak
mempunyai lapisan padas. pH tanah antara 5,5 - 7,0.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PEMBIBITAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
a. Pengecambahan Biji.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tahapan pekerjaan dalam pengecambahan benih sebagai berikut:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari
sabutnya. Pengupasan buah kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5
hari dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering
anginkan di tempat teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu
lapis biji saja. Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17%.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
4. Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastik
berukuran panjang 65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong
plastik ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah
kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10 cm,
kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
5. Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan
membuka kantong plastiknya dan semprotlah dengan air (gunakan hand mist
sprayer) agar kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21- 22%
untuk benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
diambil untuk diperiksa kelembabannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
6. Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan
pada pesemaian perkecambahan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
7. Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari
peti di ruang pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air
harus diusahakan tetap seperti semula. Dalam beberapa hari benih akan
mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian besar benih
telah berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery
ataupun nursery). Benih yang tidak berkecambah dalam waktu tersebut di atas
sebaiknya tidak digunakan untuk bibit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Cara 2 (Tahapan pengencambahan biji)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Biji dipanaskan dalam germinator selama 60 hari dengan suhu
tetap 39oC dan kadar air 18%.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kemudian biji direndam dalam air mengalir selama 6 hari,
hingga kadar air naik menjadi 24%.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selanjutnya biji dikeringkan selama 3 jam dalam ruangan yang
teduh. Biji dimasukkan dalam kantong plastik ukuran 38 x 39 cm sebanyak 500
biji, kemudian ditutup rapat Setelah 10-14 hari, biji mulai berkecambah.Biji
yang belum berkecambah pada umur 30 hari dibuang saja. Kecambah yang tumbuh
normal dan sehat, warnanya kekuning-kuningan, tumbuhnya lurus serta bakal daun
dan bakal akarnya berlawanan arah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
b. Persemaian dan Pembibitan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tahapan pekerjaan dalam penyemaian benih meliputi:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1. Benih yang sudah berkecambah disemai dalam polybag kecil,
kemudian diletakkan pada bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang
bedengan secukupnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Ukuran polybag yang digunakan adalah 12 cm x 23 cm atau
15 cm x 23 cm (lay flat).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah atas yang telah
diayak. Tiap polybag diberi lubang untuk drainase.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
4. Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan
berjarak 2 cm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
5. Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah
berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, bibit dederan sudah dapat dipindahkan
ke pesemaian bibit (nursery).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
6. Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap
lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan atas tanah polybag dapat
menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
7. Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat
membantu dalam usaha menghasilkan kelembaban yang diinginkan dan dapat
melindungi bibit terhadap kerusakan karena siraman.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
8. Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan
polybag yang lebih besar, berukuran 40 cm x 50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay
flat), tebal 0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk drainase.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
9. Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak
sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan dengan lamanya bibit yang akan
dipelihara (sebelum dipindahkan) di pesemaian bibit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
10. Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher
akar berada pada permukaan tanah polybag besar dan tanah sekitar bibit
dipadatkan agar bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag besar kemudian disusun
di atas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan hubungan
sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100 cm x 100 cm x100 cm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
(cara 2)Persemaian dan pembibitan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kecambah dipindahkan kekantong plastik ukuran 14 x 22 cm
dengan tebal 0,08 mm. Isilah polybag dengan tanah lapisan atas yang dibersihkan
dari kotoran dan dihancurkan sebelumnya. Lakukan penyiraman polybag sebelum
penanaman kecambah dan selanjutnya pada setiap pagi dan sore setelah penanaman.
Buatlah lobang tanam sedalam 3 cm. Buatlah naungan persemaian setinggi 2,5 m.
Setelah bibit berumur 3 bulan dipindahkan kedalam polybag yang besar dengan
ukuran 40 x 50 cm, tebal 0,2 mm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
==============================================================<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PERSIAPAN LAHAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lahan diolah sebaik mungkin, dibersihkan dari semak-semak
dan rumputrumput liar. Buatlah lobang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm atau
60 x 60 x 60 cm, 2 minggu sebelum tanam dengan jarak 9 x 9 x 9 m membentuk
segitiga sama sisi. Tanah galian bagian atas dicampur dengan pupuk fosfat
sebanyak 1 kg/lobang. Lobang tanam ditutup kembali dan jangan dipadatkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
==================================================================<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENANAMAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penentuan Pola Tanam<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pola tanam kelapa sawit dapat monokultur ataupun
tumpangsari. Pada pola tanam monokulltur, sebaiknya penanaman tanaman kacang-kacangan
(LCC) sebagai tanaman penutup tanah dilaksanakan segera setelah persiapan lahan
selesai. Tanaman penutup tanah (legume cover crop atau LCC) pada areal tanaman
kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia
dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan
pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Sedangkan pada pola tanam tumpangsari
tanah diantara tanaman kelapa sawit sebelum menghasilkan dapat ditanami tanaman
ubi kayu, jagung atau padi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengajiran<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Maksud pengajiran adalah untuk menentukan tempat yang akan
ditanami kelapa sawit sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir harus tepat
letaknya, sehingga lurus bila dilihat dari segala arah, kecuali di daerah teras
dan kontur. Sistem jarak penanaman yang digunakan adalah segitiga sama sisi,
dengan jarak 9x9x9 m. Dengan sistem segi tiga sama sisi ini, pada arah Utara –
selatan tanaman berjarak 8,82 m dan jarak untuk setiap tanaman adalah 9 m,
jumlah tanaman 143 pohon/ha.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pembuatan Lubang Tanam<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukurannya
adalah 50x40x40 cm. Pada waktu menggali lubang, tanah bagian atas dan bawah
dipisahkan, masingmasing di sebelah Utara dan Selatan lubang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Cara Penanaman<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan
turun dengan teratur. Adapun tahapan penanaman sebagai berikut :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1. Letakkan bibit yang berasal dari polibag di masing-masing
lubang tanam yang sudah dibuat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Siram bibit yang ada pada polybag sehari sebelum ditanam
agar kelembaban tanah dan persediaan air cukup untuk bibit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. Sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar lubang tanam
dengan menaburkan secara merata pupuk fosfat seperti Agrophos dan Rock
Phosphate sebanyak 250 gr/lubang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
4. Buat keratan vertikal pada sisi polybag dan lepaskan
polybag dari bibit dengan hati-hati, kemudian dimasukkan ke dalam lubang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
5. Timbun bibit dengan tanah galian bagian atas (top soil)
dengan memasukkan tanah ke sekeliling bibit secara berangsur-angsur dan
padatkan dengan tangan agar bibit dapat berdiri tegak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
6. Penanaman bibit harus diatur sedemikian rupa sehingga
permukaan tanah polybag sama ratanya dengan permukaan lubang yang selesai
ditimbun, dengan demikian bila hujan, lubang tidak akan tergenang air.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
7. Pemberian mulsa sekitar tempat tanam bibit sangat
dianjurkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
(Cara 2) Teknik dan Cara penanaman <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masukkan bibit ke dalam lobang dengan hati-hati dan kantong
plastik dibuka. Lobang ditimbun dengan tanah, tidak boleh diinjak-injak agar
tidak terjadi kerusakan. Bibit yang tingginya lebih dari 150 cm, daunnya
dipotong untuk mengurangi penquapan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal
musim penghujan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
===============================================================<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PEMELIHARAAN TANAMAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemeliharaan Tanaman<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemkaeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penanaman
tanaman penutup tanah, membentuk piringan (bokoran), pemupukan, dan pemangsan
daun. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penyulaman<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau
tumbuh kurang baik. Penyulaman yang baik dilakukan pada musim hujan. Bibit yang
digunakan harus seumur dengan tanaman yang disulam yaitu berkisar 10-14 bulan.
Banyaknya sulaman sekitar 3-5% setiap hektarnya.Cara penyulaman sama dengan
cara menanam bibit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penanaman Tanaman Penutup Tanah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCC) pada
areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat
fisika, kimia dan biologi tanah,mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban
tanah, menekan pertumbuhan gulma. Penanaman tanaman kacangkacangan sebaiknya
dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai. Jenis-jenis tanaman
kacang-kacangan yang umum di perkebunan kelapa sawit adalah Centrosema
pubescens, Colopogonium mucunoides dan Pueraria javanica. Biasanya penanaman
tanaman kacangan ini dilakukan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
tercampur (tidak hanya satu jenis). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Membentuk Piringan (Bokoran)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Piringan di sekitar tanaman kelapa sawit harus tetap bersih.
Oleh karena itu tanah di sekitar pokok dengan jari-jari 1-2 m dari tanaman
harus selalu bersih dan gulma yang tumbuh harus dibabat, atau disemprot dengan
herbisida<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemupukan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N, P, K, Mg dan B
(Urea, TSP, KCl, Kiserit dan Borax). Pemupukan tambahan dengan pupuk Borax pada
tanaman muda sangat penting, karena kekurangan Borax (Boron deficiency) yang
berat dapat mematikan tanaman kelapa sawit. Dosis pupuk yang digunakan
disesuaikan dengan umur tanaman atau sesuai dengan anjuran Balai Penelitian
Kelapa Sawit<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pupuk N ditaburkan merata mulai jarak 50 cm dari pokok
sampai di pinggir luar piringan. Pupuk P, K dan Mg harus ditaburkan merata pada
jarak 1-3 m dari pokok. Pupuk B ditaburkan merata pada jarak 30-50 cm dari
pokok. Waktu pemberian pupuk sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan
(September-Oktober), untuk pemupukan yang pertama dan pada akhir musim hujan
(Maret-April) untuk pemupukan yang kedua<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pupuk N, P, K, Mg, B ditaburkan merata dalam piringan mulai
jarak 20 cm dari pokok sampai ujung tajuk daun. Waktu pemupukan sebaiknya
dilaksanakan pada awal musim hujan (September-Oktober), untuk pemupukan yang
pertama dan pada akhir musim hujan (Maret-April) untuk pemupukan yang kedua.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemangkasan Daun<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemangkasan daun bertujuan untuk memperoleh pohon yang
bersih dengan jumlah daun yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan.
Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat pertumbuhan tanaman.
Macam-macam pemangkasan:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1. Pemangkasan pasir, yaitu pemangkasan yang dilakukan
terhadap tanaman yang berumur 16-20 bulan dengan maksud untuk membuang
daun-daun kering dan buahbuah pertama yang busuk. Alat yang digunakan adalah
jenis linggis bermata lebar dan tajam yang disebut dodos.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Pemangkasan produksi, yaitu pemangkasan yang dilakukan
pada umur 20-28 bulan dengan memotong daun-daun tertentu sebagai persiapan
pelaksanaan panen. Daun yang dipangkas adalah songgo dua (yaitu daun yang
tumbuhnya saling menumpuk satu sama lain), juga buahbuah yang busuk. Alat yang
digunakan adalah dodos seperti pada pemangkasan pasir.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. Pemangkasan pemeliharaan, adalah pemangkasan yang
dilakukan setelah tanaman berproduksi dengan maksud membuang daun-daun songgo
dua sehingga setiap saat pada pokok hanya terdapat daun sejumlah 28-54 helai.
Sisa daun pada pemangkasan ini harus sependek mungkin, agar tidak mengganggu
kegiatan panen.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
(Cara 2) Pemeliharaan Tanaman<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati dengan
tanaman baru yang seumur dengan tanaman yang mati. Cadangan bibit untuk
penyulaman terus dipelihara sampai dengan umur 3<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
tahun dan selalu dipindahkan ke kantong plastik yang lebih
besar. Penyiangan gulma dilakukan 1 bulan sekali. Lakukan perawatan dan
perbaikan parit drainage. Anjuran pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM
Sedangkan pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM), kebutuhan pupuk berkisar antara
400 - 1000 kg N, P, K, Mg, Bo per Ha/tahun. Lakukan pemupukan 2 kali dalam satu
tahun; pada awal dan akhir musim penghujan dengan cara menyebar merata di
sekitar piringan tanaman. Hama-hama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit
adalah Ulat Kantong; Metisaplama, Mahasena Coubessi dan Ulat Api; Thosea
asigna, Setora nitens, Dasna trina. Sedangkan penyakitnya busuk tandan
Marasmius sp. Hama ulat kantong dikendalikan dengan insektisida yang mengandung
bahan aktif metamidofos 200/liter atau 600 g/liter, hama ulat api dengan
insektisida yang mengandung bahan aktif permetrin 20 g/liter dan monokrotofos
600 g/lite. Potonglah daun yang sudah tua, agar penyebaran cahaya matahari
lebih merata, mempermudah penyerbukan alami, memudahkan panen dan mengurangi
penguapan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
===================================================================<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
P A N E N<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Telah dapat menghasilkan pada umur 30 bulan setelah tanam.
Jumlah pohon yang dapat dipanen per hektar sebanyak 60%. Dipilih tandan yang
buahnya sudah masak dengan tanda adanya sejumlah buah merah yang jatuh (brondol
). Cara panen dengan memotong tandan buah. Pemanenan dilakukan 1 kali seminggu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan
masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur
31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1
tandan buah matang panen.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang
lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau
sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Disamping itu ada kriteria lain tandan buah yang dapat dipanen apabila tanaman
berumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh kurang lebih 10
butir, jika tanaman berumur lebih dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh
sekitar 15-20 buti<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Waktu panen buah kelapa sawit sangat mempengaruhi jumlah dan
mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen yang tepat akan diperoleh kandungan
minyak maksimal, tetapi pemanenan buah kelewat matang akan meningkatkan asam
lemak bebas (ALB), sehingga dapat merugikan karena sebagian kandungan minyaknya
akan berubah menjadi ALB dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya pemanenan buah
yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak, walaupun ALBnya rendah.
Untuk memudahkan Pemanenan, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong
terlebih dahulu. Pelepah daun yang telah dipotong diatur rapi di tengah
gawangan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mempercepat proses pengeringan serta pembusukan, maka
pelepah-pelepah daun tersebut dipotongpotong menjadi 2-3 bagian. Cara pemanenan
tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2
cm. Tandan buah yang telah dipanen diletakkan teratur di piringan dan brondolan
dikumpulkan terpisah dari tandan. Kemudian tandan buah atau TBS (tandan buah
segar)dan brondolan tersebut dikumpulkan di tempat pengumpulan hasil (TPH). TBS
hasil panenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada
buah yang tidak segera<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
diolah, maka kandungan ALBnya semakin meningkat. Untuk menghindari
hal tersebut, maksimal 8 jam TBS setelah dipanen harus segera diolah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Besarnya produksi kelapa sawit sangat tergantung pada
berbagai faktor, di antaranya jenis tanah, jenis bibit, iklim dan teknologi
yang diterapkan. Dalam keadaan yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat
mencapai 20-25 ton TBS/ha/tahun atau sekitar 4-5 ton minyak sawit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-62217088125258620302012-01-01T17:49:00.000-08:002012-01-01T17:49:59.536-08:00makna pertanian<span class="Apple-style-span" style="background-color: #141414; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; margin-left: 28.35pt; text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: orange; font-size: x-small;"><b><div class="MsoNormal">Makna pertanian organik <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Dalam prakteknya, pertanian organik dilakukan dengan cara, antara lain:<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">a. <span> </span>Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO = genetically modified organisms).<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">b.<span> </span>Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">c.<span> </span>Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh<span> </span>(growth regulator) dan pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">d.<span> </span>Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Tanaman Pangan dan Hortikultura_dok.Rul<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Manfaat Pertanian Organik<span> </span><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sejumlah keuntungan yang dapat dipetik dari pengembangan pertanian organik adalah, antara lain:<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">a. Kesehatan <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">1)<span> </span>Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75% dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C,<span> </span>kalium, dan beta karoten yang lebih tinggi (Pither dan Hall, 1999).<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">2)<span> </span>Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">3)<span> </span>Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Karena pertanian organik: (1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis dan (2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan jerami sebagai pupuk kompos.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">b. Lingkungan <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">1)<span> </span>Kualitas Tanah<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik merupakan hal yang penting dalam pertanian organik. Untuk itu dalam pertanian organik diutamakan cara pengelolaan tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah. Dalam pertanian organik peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa menggunakan pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan teknik-teknik sebagai berikut :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Rotasi tanaman secara tepat,<span> </span>mixed cropping dan integrasi tanaman dengan ternak<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah melalui penggunaan pupuk organik<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Meminimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Menjaga tanah selalu tertutup dengan mulsa organik<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan pada tanah yang miring untuk<span> </span>mencegah erosi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Menggunakan tanaman dalam strip dan tumpang sari<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Menghindari penggembalaan yang berlebihan<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">•<span> </span>Tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang meracuni mikroorganisme tanah dan merusak struktur tanah.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">2)<span> </span>Penghematan energi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik hanya menggunakan 50–80% energi minyak untuk menghasilkan setiap unit pangan dibandingkan dengan sistem produksi pertanian konvensional. Namun demikian, ini tidak berlaku untuk semua sistem produksi sayuran dan buah-buahan.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">3)<span> </span>Kualitas Air<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Penjagaan kualitas air merupakan upaya yang sangat penting dalam sistem pertanian lestari<span> </span>(sustainable agriculture system). Kenyataan menunjukkan bahwa polusi air tanah<span> </span>(groundwater) dan air muka tanah<span> </span>(surface water) oleh nitrat dan fosfat menjadi hal yang umum terjadi di kawasan pertanian. Residu pupuk dan pestisida sintetis serta bakteri penyebab penyakit seperti Escherichia Coli juga seringkali terdeteksi di sistem perairan.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pada areal pertanian organik, sumber air dijaga dengan menghindari praktek-praktek pertanian yang menyebabkan erosi tanah dan pencucian nutrisi, pencemaran air akibat penggunaan bahan kimia.<span> </span>Kotoran hewan yang akan digunakan untuk pupuk organik selalu dikelola dengan hati-hati dan dikomposkan sebelum digunakan. Di samping itu, penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis juga dilarang dalam sistem pertanian organik. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">4)<span> </span>Kualitas Udara<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pertanian organik terbukti mampu meminimalkan perubahan iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission) pada pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Dalam pertanian organik tidak menggunakan pupuk nitrogen sintetis sehingga tidak ada emisi nitrogen oksida dari pupuk buatan tersebut. Penggunaan minyak bumi juga lebih rendah sehingga menurunkan emisi gas karbon dioksida. Lebih penting lagi, pertanian organik menyediakan penampungan (sink) untuk karbon dioksida melalui peningkatan kandungan bahan organik di tanah serta penutupan permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">5)<span> </span>Pengelolaan Limbah<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Praktek pertanian organik mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organik. Kotoran ternak, jerami dan limbah pertanian lainnya yang selama ini dianggap limbah, justru menjadi bahan yang mempunyai nilai sebagai sumber nutrisi dan bahan organik bagi pertanian organik.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">6)<span> </span>Keanekaragaman Hayati<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pertanian organik tidak hanya menghindari penggunaan pestisida sintetis, namun juga mampu menciptakan keanekaragaman hayati. Praktek seperti rotasi pertanaman, tumpang sari serta pengolahan tanah konservasi merupakan hal-hal yang mampu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat yang sehat bagi banyak spesies mulai dari jamur mikroskopis hingga binatang besar. Pertanian organik tidak menggunakan organisme hasil rekayasa genetika<span> </span>(Genetic Enggineering Organism) atau organisme transgenik (Genetically Modified Organism) serta produknya karena alasan keamanan lingkungan, kesehatan dan sosial. Produk-produk seperti ini tidak dibutuhkan karena mungkin menyebabkan resiko yang tidak dapat diterima pada integritas spesies. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">B.<span> </span>Perekonomian masyarakat :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Penerapan pertanian organik, memberikan manfaat bagi masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat antara lain :<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">1)<span> </span>Hasil<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pertanian organik yang dilakukan secara benar oleh petani yang berpengalaman seringkali hasilnya sama, atau bahkan lebih tinggi, dari hasil pertanian konvensional. Namun seringkali hasil pertanian organik lebih rendah dari pertanian konvensional. Adanya perbedaan hasil ini mencerminkan adanya perbedaan teknik bercocok tanam dan pengalaman petani. Industri pangan organik berkembang sangat cepat sementara petani belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menerapkan sistem pertanian organik yang benar. Perbedaan hasil juga seringkali bergantung pada jenis tanaman yang diusahakan. Beberapa hasil penelitian di kawasan Timur Canada menunjukkan bahwa hasil gandum organik adalah 75%<span> </span>lebih rendah dibanding dengan gandum konvensional. Bahkan hasil kanola organik di daerah ini hanya sekitar 50% dibanding dengan kanola konvensional. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Kondisi lahan ditentukan oleh jenis tanah, kesuburan tanah dan riwayat penggunaan lahan tersebut sebelumnya.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Kesuburan tanah rendah, pemanfaatan lahan berlebihan secara terus menerus<span> </span>(over manipulated), ketersediaan hara yang rendah baik karena kondisi fisik dan kimia tanah maupun akibat penggunaan input pupuk dan pestisida kimia berlebihan dalam jangka panjang, sehingga mengakibatkan gejala “lahan sakit<span> </span>(soil fatigue), ternyata secara langsung maupun tidak langsung juga menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman di masa awal konversi lahan ke pertanian organik.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Saat yang paling kritis dalam pertanian organik adalah masa transisi dari konvensional ke organik. Selama masa ini, harga yang lebih baik<span> </span>(premium price) belum bisa dinikmati sementara hasilnya lebih rendah. Memang seringkali petani masih bisa menerima harga yang sedikit lebih baik<span> </span>(minor premium price) untuk produk transisi daripada produk konvensional, namun masih lebih rendah dibanding dengan yang telah tersertifikasi organik. Selama masa awal transisi ini beberapa laporan menunjukkan bahwa produksi pertanian menurun hingga 30%.<span> </span>Namun, tingkat produktivitas pertanian organik ini akan bergerak naik sejalan dengan waktu dan meningkatnya pengalaman petani serta semakin baiknya kondisi tanah. Untuk petani yang biasa menggunakan input minimal, produktivitas pertanian organik akan cepat naik dalam jangka pendek. Sementara petani yang biasa sangat bergantung pada penggunaan pupuk dan pestisida sintetis yang tinggi, maka peningkatan produktivitas pertanian organik akan memerlukan waktu yang lebih lama.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pada kasus cuaca yang tidak normal, misalnya musim kering yang panjang, maka produktivitas pertanian organik biasanya lebih tinggi dibanding pertanian konvensional. Di samping itu, pertanian organik juga relative lebih tahan terhadap gangguan hama dan penyakit.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">2)<span> </span>Biaya Produksi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pertanian organik memerlukan biaya produksi relatif lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional, khususnya untuk penyediaan input produksi. Dalam pertanian organik pembelian pupuk dan pestisida sintetis tidak diperlukan lagi. Di samping itu, dalam pertanian organik nilai penyusutan peralatan juga lebih rendah.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Dalam praktek pertanian organik, pengendalian gulma dilakukan secara mekanis. Pengolahan tanah untuk pengendalian gulma setelah tanaman tumbuh dilakukan dengan cara minimal. Banyak orang berpendapat bahwa pengendalian gulma akan meningkatkan frekuensi pengolahan tanah dan juga biaya. Dalam prakteknya, ternyata tidaklah demikian. Dengan perbaikan struktur tanah dan praktek pengelolaan yang baik, pertanian organik justru meminimalkan pengolahan tanah, atau lebih sedikit, dibanding pertanian konvensional.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">4)<span> </span>Pendapatan<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pendapatan petani organik sedikit lebih besar dibanding dengan petani konvensional. Secara umum, biaya produksi lebih rendah dan pendapatan lebih besar (karena<span> </span>premium price). Industri organik berubah sangat cepat sehingga mempengaruhi ketidakstabilan harga. Sebagai contoh, adanya harga tinggi pada satu jenis komoditi telah mendorong banyak petani menanam komoditi yang sama secara bersamaan. Ini menyebabkan harga turun ketika musim panen. Banyak orang berpendapat bahwa sejalan dengan waktu premium price akan stabil. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani, sebagai contoh; (a)<span> </span>biaya pembelian pupuk organik lebih murah dari biaya pembelian pupuk kimia; (b) Harga jual hasil pertanian organik seringkali lebih mahal. Contoh, harga beras organik saat ini Rp. 8.000 – 13.000,-/kg sedang beras biasa Rp. 5.500 – 7.000,-/kg; (c) Petani dan peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan jerami dan kotoran ternaknya; (d) Bagi peternak, biaya pembelian pakan ternak dari hasil fermentasi bahan organik lebih murah dari pakan ternak konvensional; (e) Pengembangan pertanian organik berarti memacu daya saing produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional akan produk pertanian organik yang terus meningkat. Ini berarti akan mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.<span> </span><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">5)<span> </span>Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan kehidupan sosial di pedesaan. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Pertanian organik akan merangsang hadirnya industri kompos rakyat yang berarti adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan. Disamping itu, penerapan pertanian organik juga akan merangsang adanya kerjasama kemitraan antara petani peternak-pekebun untuk menerapkan sistem pertanian terpadu. Dalam hubungan ini, peternak mendapatkan bahan makanan ternak dari limbah pertanian (jerami dan dedak, misalnya) dari petani, sedangkan petani mendapatkan kotoran hewan dari peternak sebagai bahan kompos untuk usaha pertanian organiknya. Hal ini secara langsung akan menciptakan keharmonisan kehidupan sosial di pedesaan.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">6)<span> </span>Pemasaran<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Permintaan akan pangan organik akhir-akhir ini tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, baik di Eropa, Canada, Amerika Utara, atau Jepang. Adanya pertumbuhan yang cepat ini menimbulkan fluktuasi di pasar. Sebagai contoh, beberapa pasar mempunyai persyaratan mutu yang sangat spesifik serta permintaannya selalu berubah dari tahun ke tahun. Industri organik baru berkembang, dan infrstruktur seperti sistem pengangkutan, pedagang dan distributor masih perlu menyesuaikan diri.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Catatan: <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Sebaiknya pemerintah kab/kota di Indonesia mengembangkan agrowisata dalam mendukung pengembangan ekonomi rakyat dan pariwisata Indonesia. Paling bijak adalah melalui Regionalisasi antar kab/kota demi efisiensi dan efektifitas pembangunan dan pengelolaan. Kami dari Tim Manajemen Lekad (NGO) bersedia menginisiasi dalam pembentukan dan pendampingan program dan teknologi termasuk pemasaran produk dari eko-wisata tersebut.</div></b></span></span></div></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-48033649083486236362011-12-13T07:00:00.000-08:002011-12-13T07:00:19.237-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a6/Chloroplasten.jpg/250px-Chloroplasten.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a6/Chloroplasten.jpg/250px-Chloroplasten.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><b>Dinding sel</b> adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sel (biologi)">sel</a> untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Tumbuhan">tumbuhan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Bakteri">bakteri</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Fungi">fungi</a> (jamur), dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alga" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Alga">alga</a>, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Hewan">hewan</a>. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Polimer" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Polimer">polimer</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Karbohidrat">karbohidrat</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pektin" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pektin">pektin</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selulosa" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Selulosa">selulosa</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hemiselulosa" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Hemiselulosa">hemiselulosa</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lignin" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Lignin">lignin</a> sebagai penyusun penting). Pada bakteri, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peptidoglikan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Peptidoglikan">peptidoglikan</a> (suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glikoprotein" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Glikoprotein">glikoprotein</a>) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kitin" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kitin">kitin</a>. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sakarida" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sakarida">sakarida</a> sederhana (gula).racun</div><div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Bagian lain di dalam sel:</div><ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_plasma" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Membran plasma">membran plasma</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nukleus" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Nukleus">nukleus</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_endoplasma&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Jaringan endoplasma (halaman belum tersedia)">jaringan endoplasma</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ribosom">ribosom</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Mitokondria">mitokondria</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_golgi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Badan golgi">badan golgi</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Vakuola">vakuola</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sitoplasma">sitoplasma</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloroplas" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kloroplas">kloroplas</a></li>
</ul></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-24589860916095287322011-12-12T18:41:00.001-08:002011-12-12T18:41:36.266-08:00<div class="MsoNormal">Sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti (ada pula yang menyebutnya sebagai selaput inti). Selain sel tumbuhan, ada juga sel hewan yang termasuk sel eukariotik.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada beberapa struktur yang secara eksklusif dimiliki tumbuhan, dan ada pula struktur yang dimiliki hewan tetapi tidak dimiliki tumbuhan.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Beberapa struktur eksklusif itu antara lain adalah:<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Plasmodesmata (tunggal: plasmodesma)<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Merupakan pori-pori penghubung yang terletak pada dinding sel. Dengan adanya plasmodesmata, sel tumbuhan dapat berkomunikasi dengan sel lainnya. Selain berperan dalam komunikasi antar sel tumbuhan, plasmodesmata juga berperan dalam transpor protein dan RNA duta dari sel ke sel lain. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Plastida<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Plastida dapat berdifferensiasi, salah satunya menjadi kloroplas. Kloroplas memiliki pigmen bernama klorofil, yang menyebabkan warna hijau pada daun. Dengan adanya kloroplas ini, tumbuhan mampu berfotosintesis.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Dinding sel<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Bila kita lihat lewat mikroskop, sel tumbuhan akan tampak tersusun rapi, dan memiliki bentuk tetap. Umumnya segi enam. Berbeda dengan sel hewan, yang bentuknya tidak tetap. Hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun dari selulosa, protein, dan terkadang lignin (zat kayu).<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Vakuola yang besar<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Vakuola pada sel tumbuhan besar. Sementara vakuola pada sel hewan cenderung kecil, bahkan tidak ada. Vakuola ini diselimuti oleh membran tonoplas. Vakuola ini berperan untuk menjaga turgor, dan menyimpan cadangan makanan.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Selain itu, ada pula organel yang dimiliki oleh sel hewan, tetapi tidak dimiliki oleh sel tumbuhan, yaitu sentriol. Sentriol berperan dalam pemisahan kromosom pada tahap anafase.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">Berikut adalah gambar struktur sel tumbuhan:</div><div class="MsoNormal">Keterangan:<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">1. kloroplas<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">2. vakuola<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">3. nukleus<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">a. plasmodesmata<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">b. membran plasma<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">c. dinding sel<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">d. membran tilakoid<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">e. amilum<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">f. vakuola<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">g. tonoplas<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">h. mitokondrion (mitokondria)<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">i. peroksisoma<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">j. sitoplasma<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">k. vesikel kecil bermembran<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">l. retikulum endoplasma kasar<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">m. pori-pori nukleus<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">n. membran inti<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">o. nukleolus<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">p. ribosom<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">q. retikulum endoplasma halus<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">r. vesikel golgi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">s. badan golgi<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal">t. sitoskeleton</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-56534441079829474672011-12-12T18:37:00.001-08:002011-12-12T18:37:43.353-08:00strutur sel tanaman<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisnR-eh3NyZv6N8ZrKcstnI9-qTl2z2FwWEbMvDQ7PXbIclhGKSvJ4Rg_AKDzDZVoP0UoappJBjIelQGfozYCPkA3tGqnJZRuSl0a9lTXQbuIojzKtPVIXuYI4bpCHKBtJLZ3zzK8qd0sf/s400/649px-Plant_cell_structure_svg_labe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisnR-eh3NyZv6N8ZrKcstnI9-qTl2z2FwWEbMvDQ7PXbIclhGKSvJ4Rg_AKDzDZVoP0UoappJBjIelQGfozYCPkA3tGqnJZRuSl0a9lTXQbuIojzKtPVIXuYI4bpCHKBtJLZ3zzK8qd0sf/s320/649px-Plant_cell_structure_svg_labe.jpg" width="320" /></a></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-79128801392768731242011-12-12T10:57:00.001-08:002011-12-12T10:57:18.365-08:00pemulihan tanaman<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><b>Pemuliaan tanaman</b> adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengubah susunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gen" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gen">genetik</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Tanaman">tanaman</a>, baik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Individu" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Individu">individu</a> maupun secara bersama-sama (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi_(biologi)" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Populasi (biologi)">populasi</a>) dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penangkaran" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Penangkaran">penangkaran</a> tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pemuliaan">pemuliaan</a>. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Pengetahuan mengenai perilaku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Biologi">biologi</a> tanaman dan pengalaman dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Budidaya">budidaya</a> tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Seni">seni</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ilmu">ilmu</a>memperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia<sup class="reference" id="cite_ref-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[1]</a></sup>. Di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Perguruan tinggi">perguruan tinggi</a>, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agronomi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Agronomi">agronomi</a> (ilmu produksi tanaman) atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Genetika">genetika</a> terapan, karena sifat multidisiplinernya.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Pelaku pemuliaan tanaman disebut <i>pemulia tanaman</i>. Karena pengetahuannya, seorang pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok seorang pemulia tanaman adalah merakit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultivar" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kultivar">kultivar</a> yang lebih baik<sup class="reference" id="cite_ref-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup>: memiliki ciri-ciri yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya. Kultivar juga dikenal awam sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varietas" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Varietas">varietas</a>, meskipun keduanya tidak selalu sama artinya.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Aplikasi kultivar unggul <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Padi">padi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gandum">gandum</a> merupakan salah satu komponen penting dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Hijau" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Revolusi Hijau">Revolusi Hijau</a><sup class="reference" id="cite_ref-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[3]</a></sup>, suatu paket penggunaan teknologi modern secara massal untuk menggenjot produksi pangan dunia, khususnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gandum">gandum roti</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Jagung">jagung</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Padi">padi</a>. Dilihat dari sudut pandang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agribisnis" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Agribisnis">agribisnis</a>, pemuliaan tanaman merupakan bagian dari usaha <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perbenihan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Perbenihan">perbenihan</a> yang menempati posisi awal/hulu dari keseluruhan mata rantai industri pertanian.</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-41585862753152341662011-12-11T07:48:00.001-08:002011-12-11T07:48:34.030-08:00<br />
<div class="MsoNormal">
SITOSKELETON (KERANGKA SEL)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mengapa sel manusia dan hewan dapat mempertahankan bentuknya
padahal tidak memiliki dinding sellayaknya tumbuhan? Hal ini disebabkan karena
adanya sitoskeleton atau rangka sel. Sitoskeleton ataukerangka sel adalah
jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma eukariota.
Sitoskeletonberperan utama dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas sel (<st1:city><st1:place>Campbell</st1:place></st1:city>,
2004). Fungsi umumsitoskeleton adalah memberikan dukungan mekanis pada sel
dalam mempertahankan bentuknya.Sitoskeleton juga terlibat dalam beberapa jenis
motilitas (gerak) sel. Istilah motilitas mencakup perubahantempat sel maupun
pergerakan bagian sel yang terbatas. Motilitas sel umunya membutuhkan
interaksisitoskeleton dengan prottein yang disebut molekul motor. Molekul ini
menyebabkan sel otot berkontraksi.Vesikula mungkin berjalan ke tujuannya dalam
sel di sepanjang “mono-rel” yang disediakan olehsitoskeleton, dan sitoskeleton
memanipulasi membran plasma untuk membentuk vakuola makananselama fagositosis.
Aliran sitoplasma yang mensirkulasi materi dalam banyak sel tumbuhan besar
merupakan jenis lain gerak seluler yang disebabkan oleh komponen
sitoskeleteton.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
STRUKTURSITOSKELETON<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tiga jenis serabut yang membentuk sitoskeleton<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Mikrotubula<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mikrotubula adalahtabung yang disusun dari mikrotubulin dan
bersifat lebih kokoh dari aktin. Mikrotubula memiliki dua ujungyaitu ujung
negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubula, dan ujung positif
yang berada didekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang
mikrotubula untuk mencapai posisi yangberbeda di dalam sel, terutama saat
pembelahan sel. Mikrotubula ditemukan dalam sitoplasma semuasel eukariotik.
Strukturnya berupa batang lurus dan berongga (diameter sekitar 25 nm dan
panjang 200nm-25 µm). Dinding tabung berongga dibangun dari protein globular
yang disebut tubulin. <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> dua
jenisprotein tubulin penyusun tubulin, yaitu tubulin α dan tubulin β Fungsi
mikrotubula, yaitu: a. Memberibentuk dan mendukung sel. b. Mengatur posisi
organel di dalam sel. c. Sebagai jalur yang dapatdigunakan organel yang
dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat bergerak. d. Pergerakankromosom
dalam pembelahan sel. Mikrotubula berguna dalam pembentukan sentriol, flagela
dan silia.A. Sentrosom dan Sentriol Dalam banyak sel, mikrotubula tumbuh dari
sentrosom. Mikrotubula iniberfungsi sebagai balok penahan tekanan sitoskeleton.
Di dalam sentrosom sel hewan terdapatsepasang sentriol, masing-masing tersusun
atas sembilan pasang triplet mikrotubula yang tersusun kedalam suatu cincin.
Apabila sel membelah, sentriol ini bereplikasi membentuk benang-benang
gelendonginti. Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang terbentuk dari
mikrotubulus dengan lebar 0,2 μm danpanjangnya 0,4 μm. Sentriol berfungsi
membentuk benang spindel untuk memisahkan kromosom.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-82262637342473286802011-12-11T07:36:00.000-08:002011-12-11T07:36:06.148-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDdyUTMkQ50aREoyBXqdoFKxe-UTy8eKrcmUbbrJALf05Zi37qJg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDdyUTMkQ50aREoyBXqdoFKxe-UTy8eKrcmUbbrJALf05Zi37qJg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px;">Sebenarnya peristiwa kultur jaringan memanfaatkan sistem </span><i style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">totipotensi </i><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">yaitu kemampuan sel tumbuhan menjadi individu semupurna.</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Kultur jaringan adalah suatu metode penanaman protoplas, sel, jaringan, dan organ pada media buatan dalam kondisi aseptik sehingga dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah satu aplikasi kultur jaringan yang telah dikenal secara meluas dan telah banyak diusahakan untuk tujuan komersial adalah perbanyakan tanaman. Perbanyakan melalui kultur jaringan yang banyak diusahakan secara komersial pada saat ini terutama di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Eropa.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"> </div><u style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><b style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></b></u><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">Media yang digunakan yaitu agar-agar, dan air</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">Sel yang digunakan diambil dari jaringan meristem pada ujung batang/akar tumbuhan</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">Keuntungan yang diperoleh dari pengembangbuakan secara kultur jaringan adalah:</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">- Mendapatkan bibit unggul dalam jumlah banyak</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">- Dalan waktu relatif singkat</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">- Sifat sama dengan induk</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">- Dapat dilakukan di sepanjang musim</span><br style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;" /><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22px; text-align: left;">Metode kultur jaringan ini bayak digunakan untuk mengembangbiakan tanaman yang ukar dikembangkan secara generatif</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSAI7bhedtTsnSBfX39CBkTB-PSD-MYb8ADCdcVt3kXfZLuYYHB" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSAI7bhedtTsnSBfX39CBkTB-PSD-MYb8ADCdcVt3kXfZLuYYHB" /></a></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-14240810689312141862011-12-09T04:03:00.001-08:002011-12-09T04:03:37.337-08:00pro kontra angka kemiskinan<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">Sejumlah tokoh lintas agama membuat pernyataan terbuka. Mereka menyebut pemerintah telah berbohong. Tidak tanggung-tanggung kebohongan itu. Jumlahnya delapan belas, terdiri dari sembilan kebohongan lama dan sembilan kebohongan baru. Demikian tersua di pelbagai media.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Karena pernyataan terbuka ini merupakan seruan moral tokoh lintas agama yang tak punya kepentingan politik praktis, gaungnya ke mana-mana. Pemerintah berusaha membela diri, tetapi membikin situasi justru lebih buruk. Pemerintah dinilai kurang arif dan tak mau menerima masukan konstruktif.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Salah satu kebohongan lama yang disebutkan adalah perihal penyampaian angka kemiskinan. Pemerintah dituduh berbohong karena menyatakan jumlah penduduk miskin 2010 adalah 31,02 juta jiwa, padahal data penduduk yang layak menerima beras miskin 70 juta jiwa.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Pertanyaannya, mengapa sampai ada dua angka kemiskinan yang jauh berbeda, padahal keduanya sama-sama berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Data kemiskinan makro</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Mencoba menghitung jumlah penduduk miskin bukan pekerjaan mudah. Setakat ini belum satu pun metodologi yang sempurna memotret kemiskinan. Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Hanya terdiri dari satu kalimat, tetapi maknanya sangat luas sehingga bisa mengundang perdebatan panjang. Contohnya, apa yang dimaksud dengan kehidupan bermartabat. Apa pula yang termasuk hak-hak dasar? Apalagi, tidak semua hak dasar dapat dikuantifikasi, seperti rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Dari definisi itu terlihat bahwa kemiskinan merupakan masalah multidimensi. Sulit mengukurnya sehingga perlu kesepakatan pendekatan pengukuran yang dipakai.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Salah satu konsep penghitungan kemiskinan yang diterapkan di banyak negara, termasuk Indonesia, adalah konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan konsep ini, definisi kemiskinan yang sangat luas mengalami penyempitan makna karena kemiskinan hanya dipandang sebagai ketakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Dalam terapannya, dihitunglah garis kemiskinan absolut. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran/pendapatan per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan disebut penduduk miskin. Penghitungan penduduk miskin ini didasarkan pada data sampel, bukan data sensus, sehingga hasilnya sebetulnya hanyalah estimasi.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Data yang dihasilkan biasa disebut data kemiskinan makro. Di Indonesia, sumber data yang digunakan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional. Pencacahannya dilakukan setiap Maret dengan jumlah sampel 68.000 rumah tangga. BPS menyajikan data kemiskinan makro ini sejak tahun 1984 sehingga perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin bisa diikuti dari waktu ke waktu.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Salah satu data kemiskinan yang mengundang polemik panjang adalah data kemiskinan pada Maret 2006. BPS mengumumkan jumlah penduduk miskin naik dari 35,1 juta jiwa (15,97 persen) pada Februari 2005 menjadi 39,30 juta jiwa (17,75 persen) pada Maret 2006 karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Data kemiskinan makro yang terakhir dikeluarkan BPS adalah posisi Maret 2010 ketika jumlah penduduk miskin 31,02 juta jiwa atau 13,33 persen total penduduk Indonesia. Data ini hanya menunjukkan estimasi jumlah dan persentase penduduk miskin yang berguna untuk perencanaan serta evaluasi program kemiskinan dengan target geografis.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Akan tetapi, data itu tidak dapat menunjukkan siapa dan di mana alamat penduduk miskin sehingga tidak operasional untuk program penyaluran bantuan langsung, seperti bantuan langsung tunai, beras untuk rakyat miskin, dan Jaminan Kesehatan Masyarakat.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Data kemiskinan mikro</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Masalah muncul saat pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun 2005 dan ingin memberi kompensasi kepada penduduk lapisan bawah berupa penyaluran bantuan langsung tunai, beras untuk rakyat miskin, dan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Orientasi program penanggulangan kemiskinan di Indonesia mendadak berubah total.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Di zaman Orde Baru, program penanggulangan kemiskinan memakai pendekatan geografis (desa), seperti Inpres Desa Tertinggal. Sejak tahun 2005, yang digunakan pendekatan individu atau rumah tangga, seperti bantuan langsung tunai, beras untuk rakyat miskin, dan Jaminan Kesehatan Masyarakat.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Penyaluran bantuan langsung tak bisa memakai data kemiskinan makro sebab memerlukan nama dan alamat si miskin. Pengumpulan data harus dengan sensus, bukan sampel, sehingga data yang dihasilkan disebut sebagai data kemiskinan mikro. Ini berbeda dengan metode penghitungan kemiskinan makro dengan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Pengumpulan data kemiskinan mikro didasarkan pada ciri-ciri rumah tangga miskin supaya pendataan bisa cepat dan hemat biaya.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Sampai saat ini baru dua kali BPS mengumpulkan data kemiskinan mikro: Oktober 2005 dan September 2008. Data yang diperoleh disebut data rumah tangga sasaran (RTS) dan mencakup bukan hanya rumah tangga miskin, tetapi juga rumah tangga hampir miskin yang hidup sedikit di atas garis kemiskinan.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Jumlah RTS hasil pendataan September 2008 adalah 17,5 juta. Dengan asumsi kasar rata-rata jumlah anggota rumah tangga empat orang, diperoleh angka 70 juta jiwa. Jadi, sebetulnya tak ada dua angka kemiskinan. Data 31,02 juta menunjukkan penduduk miskin, sementara data 70 juta menunjukkan penduduk miskin plus hampir miskin.</span><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">Selisih di antara keduanya menunjukkan besarnya penduduk hampir miskin di Indonesia. Mereka tidak tergolong miskin, tetapi sangat rentan terhadap kemiskinan. Sedikit gejolak ekonomi akan menyebabkan mereka mudah berubah status menjadi miskin. Maka, setiap kebijakan yang diambil harus memperhitungkan dampaknya bukan hanya pada rumah tangga miskin, tetapi juga rumah tangga hampir miskin. Sehari-hari keduanya sering tak berbeda nyata.</span>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-1928447882232197212011-12-08T03:16:00.001-08:002011-12-08T03:16:48.372-08:00ekoteknologi<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><b>Ekoteknologi</b> adalah suatu <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sains_gunaan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sains gunaan">sains gunaan</a> yang mencuba untuk memuaskan keperluan manusia sambil menyebabkan gangguan minimum <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Ekologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ekologi">ekologi</a>, dengan memanfaatkan dan secara halus memanipulasikan kuasa semula jadi untuk mempengaruhi kesan bermanfaat mereka. Ekoteknologi menyatukan dua jurusan kajian saling melengkapi: 'ekologi teknik' dan 'teknik ekologi', memerlukan suatu kefahaman cukup tentang struktur dan proses ekosistem dan masyarakat. Semua kejuruteraan lestari yang dapat mengurangkan kerosakan pada ekosistem, menggunakan ekologi sebagai asas pokok, dan memastikan orientasi tindakan berjaga-jaga dalam pelaksanaan pemuliharaan biodiversiti dan perkembangan mampan dapat dianggap sebagai bentuk-bentuk ekoteknologi.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Ekoteknologi mengemfasiskan mendekati suatu isu dari sudut pandangan holistik. Contohnya, remediasi sungai tidak seharusnya hanya dianggap satu kawasan. Daripada itu, bidang keseluruhan kawasan tadahan, yang termasuk bahagian mudik, arus tengah dan ke hilit, seharusnya dimasukkan dalam penilaian untuk remediasi berkesan. Dari sudut pandangan ekosistem, aktiviti-aktiviti yang diambil untuk aktiviti-aktiviti ekonomi manusia seharusnya diperjuangkan untuk mengurangkan tekanan pada semulajadi sebanyak mungkin. Untuk menambah kefahaman keprofesionalan pembinaan mengenai ekologi semulajadi, perundingan tentang persekitaran dengan para pakar ekologi sewaktu merancang dan pembinaan diperlukan. Oleh itu, pakar ekologi yang biasa dengan dengan persekitaran tempatan memainkan peranan yang sangat penting dalam teamwork ekoteknologi.</div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">Pembangunan ketahanan memerlukan kelaksanaan menyesuaikan teknologi persekitaran yang beramah-tamah yang adalah cekap dan digunakan pada keadaan tempatan. Ekoteknologi membenarkan pencapaian ekonomi sementara mengurangkan kerosakan pada persekitaran dengan:</div><ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(data:image/png; list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;">Menambahkan kecekapan dan kegunaan sumber bahan-bahan dan tenaga,</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kawalan kecekapan pada ekosistem,</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">perkembangan dan pembaikian tetap proses pembersih dan produk,</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">mengalakkan kelakuan yang lebih baik pada persekitaran,</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">memperkenalkan sistem pengurusan persekitaran dalam sektor hasilan dan khidmat, dan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">perkembangan aktiviti-aktiviti untuk menambah kesedaran keperluan untuk perlindungan persekitaran dan pengalakan perkembangan perkembangan berterusan oleh orang ramai.</li>
</ul><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">MeMastering pembangunan dan penggunaan ekoteknologi dalam industri dan sektor khidmat adalah oleh itu suatu keperluan utama. Kualiti ilmu ekoteknologi bergantung pada kecekapan sintesis pelbagai disiplin ilmu dan kemahiran dalam sains semulajadi dan teknologi, sains maklumat dan komunikasi, ekonomi, sains legal dan masyarakat.</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-65537015447157706852011-12-08T03:13:00.000-08:002011-12-08T03:13:04.541-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20110426_092951_miskinm2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20110426_092951_miskinm2.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px;">Kemiskinan yang ekstrem karena harga pangan tinggi mengancam Indonesia. Ekstremnya kemiskinan di Indonesia diperparah dengan 32 juta penduduk yang kini terbelit kemiskinan. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;">"Mereka ini yang jadi pihak yang rentan jika harga pangan makin melonjak tinggi. Yang miskin tambah miskin. Dan ada penambahan rakyat miskin yang menghabiskan sebagian besarnya penghasilan untuk makan," tutur pengamat ekonomi pertanian Khudori ketika dihubungi </span><i style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;">Media Indonesia</i><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;">, Selasa (26/4). </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;">Masyarakat yang tinggal di daerah rawan dengan cuaca ekstrem juga rentan akan tingginya kemiskinan. "Karena cuaca ekstrem, gagal panen, rawan kelaparan." </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;">Banyaknya rakyat miskin pun tidak dapat dicukupi dengan raskin yang dikelola Bulog. Menurut Khudori, raskin Bulog hanya dapat diberikan ke sebagian penduduk miskin yang ada saat ini. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 18px; text-align: -webkit-auto;">Khudori pun menegaskan, Bulog masih memiliki waktu untuk memperbesar penyerapan raskin hingga Juni mendatang. Hasil panen dapat diserap Bulog sekitar 30% dari kebutuhan nasional. "Ini masih bisa membantu persediaan Bulog,</span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-21590203895293804342011-12-08T02:09:00.001-08:002011-12-08T02:09:55.182-08:00<div style="background-color: cyan;"><b><span style="font-size: x-small;">BOKS 13 : AKAR Struktural dari KEMISKINAN</span></b></div><b style="background-color: cyan;"></b><div style="background-color: cyan;"><span style="font-size: x-small;">Apa penyebab utama kemiskinan?</span></div><span style="background-color: cyan; font-size: x-small;">Secara konvensional, pendapat umum melacak sebab-sebab kemiskinan pada watak dan perilaku orang miskin itu sendiri. Bagaimanapun, ihwalnya semakin jelas bahwa pemberantasan kemiskinan tidak saja menjadi keinginan dari pihak rakyat miskin itu sendiri, akan tetapi lebih merupakan tugas yang harus ditangani oleh pemerintah, sektor swasta, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga-lembaga multilateral dengan cara disepakati bersama. Sebab-sebab kemiskinan struktural, yang dipengaruhi oleh hal-hal ini, mencakup:<br />
<ul><li>Kurangnya demokrasi: hubungan kekuasaan yang menghilangkan kemampuan warga negara atau suatu negara untuk memutuskan masalah yang menjadi perhatian mereka;</li>
<li>Kurangnya memperoleh alat-alat produksi (lahan dan teknologi) dan sumber daya (pendidikan, kredit dan akses pasar) oleh mayoritas penduduk;</li>
<li>Kurangnya mekanisme yang memadai untuk akumulasi dan distribusi</li>
<li>Disintegrasi ekonomi nasional, yang berorientasi memenuhi pasar asing daripada pasar domestik;</li>
<li>Pengikisan peran pemerintah sebagai perantara dalam meminimalkan ketimpangan sosial, contohnya melalui swastanisasi program-program sosial</li>
<li>Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam dan tercemarnya ekosistem yang secara tidak proporsional berdampak kepada orang miskin; dan</li>
<li>Kebijakan-kebijakan yang menyebabkan monopolisasi ekonomi dan polarisasi masyarakat, yang memacu bertambahnya penumpukan pendapatan dan kesejahteraan.</li>
</ul></span><div style="background-color: cyan;"><span style="font-size: x-small;">Kritik menyatakan bahwa Bank Dunia harus mengarahkan faktor-faktor tersebut ke dalam program bantuan pinjamannya dan kebijakannya daripada mengandalkan pendekatan yang bersifat kompensasi untuk mengurangi kemiskinan.</span></div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-68413037218098228092011-12-08T02:08:00.001-08:002011-12-08T02:08:45.030-08:00<h1 class="title" style="background-color: white; color: #2d648a; font-family: georgia, 'times new roman', times, serif; font-size: 1.8em; font-weight: 200; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">400 Juta Penduduk Dunia Terentaskan dari Kemiskinan</h1><div class="zoom-font" style="background-color: white; color: #111111; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><a class="fontBesar" href="http://www.tempo.co/read/news/2006/09/19/05684383/400-Juta-Penduduk-Dunia-Terentaskan-dari-Kemiskinan#" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://www.tempo.co/2011/images/ikon/allnonkanal.png); background-origin: initial; background-position: -14px -412px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #2981c4; line-height: 22px; margin-left: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 14px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; width: 28px;" title="Perbesar huruf">Besar</a> <a class="fontKecil" href="http://www.tempo.co/read/news/2006/09/19/05684383/400-Juta-Penduduk-Dunia-Terentaskan-dari-Kemiskinan#" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://www.tempo.co/2011/images/ikon/allnonkanal.png); background-origin: initial; background-position: -14px -452px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #2981c4; line-height: 22px; margin-left: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 14px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; width: 28px;" title="Perkecil huruf">Kecil</a> <a class="fontReset" href="http://www.tempo.co/read/news/2006/09/19/05684383/400-Juta-Penduduk-Dunia-Terentaskan-dari-Kemiskinan#" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://www.tempo.co/2011/images/ikon/allnonkanal.png); background-origin: initial; background-position: -13px -542px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #2981c4; line-height: 22px; margin-left: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 14px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; width: 28px;" title="Kembali normal">Normal</a></div><div class="renggang" style="background-color: white; color: #111111; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="color: #666666;"><b>TEMPO <i>Interaktif</i></b></span>, <span style="color: #666666;"><b>SINGAPURA</b></span>: Dalam seperempat abad diperkirakan 400 juta penduduk dunia terentaskan dari kemiskinan. Namun masih lebih dari 1 milyar warga bumi hidup dengan pendapatan di bawah satu dolar sehari.<br />
<br />
Setelah pindah dari Pentagon ke Bank Dunia, Paul Wolfowitz melihat kemiskinan sebagai lawan yang harus diperangi. Dan ia optimis dapat memenangkannya. "Dalam dua puluh lima tahun belakangan ini sudah 400 juta penduduk dunia dientaskan dari kemiskinan," katanya ketika membuka pertemuan puncak IMF dan Bank Dunia di Singapura, kemarin.<br />
<br />
"Ini adalah seperempat abad paling sukses dalam sejarah pengentasan kemiskinan dunia," katanya. Ia ingin sukses ini dapat berlanjut, bahkan membaik. Itu sebabnya mantan<br />
wakil menteri pertahanan AS ini tak berhemat dalam melepas amunisi yang dimilikinya sejak memangku jabatan Presiden Bank Dunia setahun yang lalu.<br />
<br />
"Saya berbahagia dapat melaporkan bahwa pinjaman Bank Dunia untuk mengentaskan kemiskinan telah mencapai rekor baru, U$ 9,5 milyar dan separuhnya untuk Afrika," katanya. Untuk program pengentasan kemiskinan ini Bank Dunia memang menyediakan fasilitas IDA, yaitu pinjaman tanpa bunga dengan masa bayar sampai 40 tahun.<br />
<br />
Bantuan pinjaman selunak ini pun dianggap belum memadai. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Bank Dunia, lembaga ini memfasilitasi penghapusan utang negara-negara sangat miskin, tahun lalu.<br />
<br />
Paul Wolfowitz ingin dana untuk pengentasan kemiskinan ini terus ditambah.Di bawah kepemimpinannya Bank Dunia tahun ini memindahkan U$ 1 milyar keuntungannya dari pinjaman institusi ini ke negara berkembang ke lumbung<br />
IDA.<br />
<br />
Ke negara yang tidak termasuk kategori sangat miskin, Bank Dunia memberikan pinjaman melalui IBRD dengan bunga sekitar satu persen di atas tingkat bunga surat berharga yang dijual lembaga ini di pasar modal. Karena rating Bank Dunia sangat tinggi, peringkat AAA, maka bagi negara<br />
berkembang yang meminjam, suku bunga ini jauh lebih murah ketimbang yang ditawarkan bank komersial. Tahun ini IBRD meminjamkan U$ 14,2 milyar ke negara berkembang.<br />
<br />
Adapun selisih bunga yang diperoleh IBRD digunakan untuk membiayai ongkos administrasi Bank Dunia dan bila masih ada sisanya, biasanya digunakan untuk membiyayai bantuan teknis ke negara miskin atau disalurkan ke rekening IDA. Namun pendapatan ini jauh dari mencukupi untuk memenuhi<br />
permintaan pinjaman dari negara sangat miskin. Itu sebabnya bantuan dari negara kaya selalu dibutuhkan. Tahun depan, Bank Dunia merencanakan untuk mengadakan kegiatan penghimpunan dana IDA ini dari negara-negara kaya. "Jumlahnya harus memenuhi kebutuhan rakyat miskin Afrika," kata Paul Wolfowitz.<br />
<br />
Pertemuan tahunan IMF & Bank Dunia di Singapura, yang dihadiri 23 ribu peserta dari seluruh negara anggota Bank Dunia, dijadikan Paul Wolfowitz sebagai ajang promosi untuk menarik simpati pada upaya pengentasan kemiskinan institusi yang awalnya dibangun untuk merekonstruksi kembali negara-negara korban perang dunia kedua itu.<br />
<br />
"Saat kita berkumpul di Convention Center yang indah ini," katanya kepada ratusan menteri keuangan dan para pejabat tinggi berbagai negara di dunia yang hadir dalam pembukaan pertemuan ini, "janganlah kita lupa mengapa<br />
kita berada di sini," lanjutnya. "Di luar tembok gedung ini, di seluruh penjuru dunia, lebih dari 1 milyar penduduk dunia hidup dengan dana kurang dari U$ 1 sehari. Mereka akan pergi tidur malam ini dengan rasa lapar dan<br />
sakit, bukan di kamar <a href="http://www.tempo.co/read/news/2006/09/19/05684383/400-Juta-Penduduk-Dunia-Terentaskan-dari-Kemiskinan#" id="_GPLITA_0" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTMwNzk6Nzk3OmhvdGVsOmNjZGU3NWJlZmNkNmQ1MDNlZTg2NzhmODI4NmU4OTVhOnotMTA3NC0xMzI4OTp3d3cudGVtcG8uY28%3D" style="color: #2981c4;" title="Powered by Text-Enhance">hotel</a> bintang lima."<br />
<br />
Sentilan itu lalu diteruskan dengan ajakan. "Namun kemewahan di sekitar kita ini menjadi inspirasi bahwa ada jalan untuk keluar dari kepapaan menuju kesejahteraan," katanya. Sukses pengentasan kemiskinan di dunia selama dua puluh lima tahun terakhir disebutkannya sebagai fakta pendukung optimisme ini. Ia bahkan yakin, setelah menelaah laporan para stafnya, "kepapaan di dunia dapat dientaskan dalam satu generasi ke depan."<br />
<br />
Hal ini dapat dicapai, katanya, dengan catatan pinjaman yang diterima negara-negara miskin dikelola dengan baik dan tidak dikorupsi. "Tanpa tata kelola pemerintahan yang baik, semua kegiatan reformasi akan terbatas hasilnya," katanya. Bagi Paul Wolfowitz, memerangi korupsi adalah bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan.</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-52084497501477510482011-12-07T10:28:00.001-08:002011-12-07T10:28:56.501-08:00Memahami Data Kemiskinan Untuk Mencegah Politisasi<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Data mengenai tingkat kemiskinan, akhir-akhir ini kembali menjadi "primadona" di tengah masyarakat, terutama di tengah maraknya sorotan terhadap kinerja pemerintah. Data kemiskinan bagi pihak yang pro pemerintah, jika mengalami penurunan, seringkali dijadikan sebagai pembenaran terhadap keberhasilan kinerja pemerintah. Namun bagi pihak yang beroposisi dengan pemerintah, data yang sama selalu dijadikan bulan-bulanan karena dianggap tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Hal inilah yang dapat ditangkap dari tulisan Hestiana pada Rubrik Opini Harian Umum Haluan Kepri, Selasa 4 Oktober 2011. Isinya kembali mengulang pertanyaan mengenai kriteria dasar penentuan kemiskinan mengenai data kemiskinan versi BPS dan harapan supaya BPS meningkatkan kinerjanya agar data yang dihasilkan semakin kredibel. Pertanyaan ini selain menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap data BPS, juga memperlihatkan kekurangpahaman mengenai bagaimana data itu dihasilkan. Untuk itu mari kita coba memahami dan mencerahkan pemahaman kita mengenai data kemiskinan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Pertama, harus dipahami, data kemiskinan di Indonesia itu banyak jenisnya. Setiap data dihasilkan dengan konsep, metode, cara, serta untuk tujuan yang berbeda. Ada data kemiskinan versi BPS, BKKBN, Bank Dunia, dan masih banyak lainnya. Karena adanya perbedaan itu, maka data dari masing-masing lembaga tidak boleh dibandingkan secara apple to apple, karena pasti akan berbeda dan menimbulkan bias. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Kedua, perlu dipahami mengenai konsep kemiskinan yang digunakan. Setiap orang tentu memiliki pandangan tersendiri mengenai apa dan siapa yang dapat dikategorikan miskin. BPS sendiri dalam menyajikan data kemiskinan secara makro mempergunakan konsep internasional yang telah diadopsi dan telah direkomendasikan oleh PBB supaya bisa dilakukan keterbandingan kemsikinan antar negara. Konsep ini sudah sangat sederhana, yaitu kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran dan bukannya penghasilan. Penduduk miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari; sedangkan garis kemiskinan non-makanan merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Maka untuk dapat mempergunakan data BPS, kita harus menyetujui konsep ini terlebih dahulu.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Mengapa bukan penghasilan? Karena untuk mendapatkan data ini amatlah sulit dan cenderung bias. Berapa banyak orang yang mau jujur mengenai pendapatannya? yang terjadi adalah responden akan ketakutan dengan pajak, pungutan, dan sebagainya. Persoalan berikutnya mengapa garis kemiskinan hanya Rp233.740 per orang per bulan atau Rp7.791 per hari? Apakah ini masuk akal ditengah harga-harga yang semakin melambung? Disinilah pentingnya memahami konsep pengeluaran, karena berbeda dengan penghasilan yang biasanya dihasilkan oleh satu kepala keluarga, tetapi dikeluarkan kepada seluruh anggota keluarganya. Pengeluaran dihitung secara mandiri untuk kebutuhan setiap orang dalam rumah tangga.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Dengan demikian, jika satu keluarga beranggotakan empat orang, maka keluarga yang dianggap miskin adalah keluarga yang hanya berpengeluaran di bawah empat kali garis kemiskinan yaitu Rp934.960/keluarga per bulan atau setara dengan Rp31.165/keluarga/hari. Lebih jauh lagi, nilai Rp934.960 akan sesuai dengan rata-rata batas upah minimum di Indonesia, bahkan lebih tinggi dari upah minimum beberapa provinsi di Indonesia. Dan garis pengeluaran ini selalu diperbarui setiap saat pendataan untuk menyesuaian dengan inflasi yang terjadi. Lalu mengapa data jumlah penduduk miskin BPS berbeda dengan Bank Dunia?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Perbedaan terjadi karena adanya standar paritas daya beli yang digunakan oleh setiap negara. Sesungguhnya bank dunia dan lembaga-lembaga lainnya tidak pernah melakukan pendataan kemiskinan dalam skala besar di Indonesia seperti yang dilakukan BPS. Dengan konsep dan data yang sama dari BPS, Bank Dunia hanya menggunakan standar garis kemiskinan yang lebih besar supaya untuk mendapatkan keterbandingan dengan negara lainnya. Untuk itulah perbedaan data harus disikapi secara bijak sebagai suatu kekayaan pilihan, dan bukannya dipolitisasi.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Dengan melihat angka-angka di atas, nampak jelas bahwa GK yang digunakan oleh BPS sangat rasional dan telah sesuai dengan realitas kondisi ekonomi penduduk Indonesia saat ini. Kita tidak bisa membantah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu metodologi yang didesain secara ilmiah untuk mewikili populasi, yakni seluruh penduduk Indonesia yang tersebar di 33 provinsi baik itu di perdesaan maupun perkotaan, dengan menggunakan penarikan kesimpulan secara parsial, yakni berdasarkan apa yang kita saksikan di kanan-kiri lingkungan tempat tinggal kita yang kemudian kita anggap sebagai realitas populasi.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Anda yang tinggal di perkotaan mungkin tidak tahu bahwa data statistik hasil sensus penduduk menunjukkan sekitar sebagian besar penduduk Indonesia hidup di daerah perdesaan. Jika anda menginginkan data secara real, dari sisi mikro data penduduk miskin BPS saat ini telah tersedia berdasarkan nama dan alamat. BPS saat ini masih terus berusaha untuk meningkatkan kualitas data yang dihasilkan. Dan untuk menghindari kesalahan dalam mempergunakan data statistik, anda sebagai pengguna data bisa datang ke Kantor BPS kabupaten/kota terdekat untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap.</span>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-65942788426548720092011-12-07T05:36:00.000-08:002011-12-07T05:36:46.156-08:00My Foto Slideshow Slideshow<a href="http://tripwow.tripadvisor.co.id/tripwow/ta-03a4-7154-b735?at=1#.Tt9r1ZweYKM.blogger">My Foto Slideshow Slideshow</a>: TripAdvisor™ TripWow ★ My Foto Slideshow Slideshow ★ untuk Medan. Slideshow perjalanan gratis yang menakjubkan di TripAdvisorpoetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-34390683588648086452011-12-07T05:31:00.000-08:002011-12-07T05:31:11.521-08:00My Foto Slideshow Slideshow<a href="http://tripwow.tripadvisor.co.id/tripwow/ta-03a4-7154-b735?at=1#.Tt9qlhNb2_I.blogger">My Foto Slideshow Slideshow</a>: TripAdvisor™ TripWow ★ My Foto Slideshow Slideshow ★ untuk Medan. Slideshow perjalanan gratis yang menakjubkan di TripAdvisorpoetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-53735072145910424942011-12-07T03:35:00.001-08:002011-12-07T03:35:57.806-08:00danpak kemiskinan<div class="content" style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; margin-bottom: 0.2em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pada dasarnya ...>> ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia.<br />
Faktor Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.<br />
1. Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin.<br />
2. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.<br />
<br />
Alangkah lebih baik apabila dana-dana bantuan tersebut langsung digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti dibebaskannya biaya sekolah, seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta dibebaskannya biaya- biaya pengobatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).<br />
<br />
Faktor kedua yang dapat mengakibatkan gagalnya program penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal.<br />
Sebagaimana diketahui, data dan informasi yang digunakan untuk program-program penanggulangan kemiskinan selama ini adalah data makro hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS dan data mikro hasil pendaftaran keluarga prasejahtera dan sejahtera I oleh BKKBN.<br />
Kedua data ini pada dasarnya ditujukan untuk kepentingan perencanaan nasional yang sentralistik, dengan asumsi yang menekankan pada keseragaman dan fokus pada indikator dampak.<br />
Pada kenyataannya, data dan informasi seperti ini tidak akan dapat mencerminkan tingkat keragaman dan kompleksitas yang ada di Indonesia sebagai negara besar yang mencakup banyak wilayah yang sangat berbeda, baik dari segi ekologi, organisasi sosial, sifat budaya, maupun bentuk ekonomi yang berlaku secara lokal.<br />
Bisa saja terjadi bahwa angka-angka kemiskinan tersebut tidak realistis untuk kepentingan lokal, dan bahkan bisa membingungkan pemimpin lokal (pemerintah kabupaten/kota). Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Kabupaten Sumba Timur. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur merasa kesulitan dalam menyalurkan beras untuk orang miskin karena adanya dua angka kemiskinan yang sangat berbeda antara BPS dan BKKBN pada waktu itu.<br />
Di satu pihak angka kemiskinan Sumba Timur yang dihasilkan BPS pada tahun 1999 adalah 27 persen, sementara angka kemiskinan (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) yang dihasilkan BKKBN pada tahun yang sama mencapai 84 persen.<br />
Kedua angka ini cukup menyulitkan pemerintah dalam menyalurkan bantuan-bantuan karena data yang digunakan untuk target sasaran rumah tangga adalah data BKKBN, sementara alokasi bantuan didasarkan pada angka BPS.<br />
Secara konseptual, data makro yang dihitung BPS selama ini dengan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) pada dasarnya (walaupun belum sempurna) dapat digunakan untuk memantau perkembangan serta perbandingan penduduk miskin antardaerah.<br />
Namun, data makro tersebut mempunyai keterbatasan karena hanya bersifat indikator dampak yang dapat digunakan untuk target sasaran geografis, tetapi tidak dapat digunakan untuk target sasaran individu rumah tangga atau keluarga miskin. Untuk target sasaran rumah tangga miskin, diperlukan data mikro yang dapat menjelaskan penyebab kemiskinan secara lokal, bukan secara agregat seperti melalui model-model ekonometrik.<br />
Untuk data mikro, beberapa lembaga pemerintah telah berusaha mengumpulkan data keluarga atau rumah tangga miskin secara lengkap, antara lain data keluarga prasejahtera dan sejahtera I oleh BKKBN dan data rumah tangga miskin oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.<br />
Meski demikian, indikator- indikator yang dihasilkan masih terbatas pada identifikasi rumah tangga. Di samping itu, indikator-indikator tersebut selain tidak bisa menjelaskan penyebab kemiskinan, juga masih bersifat sentralistik dan seragam-tidak dikembangkan dari kondisi akar rumput dan belum tentu mewakili keutuhan sistem sosial yang spesifik-lokal.</div><h3 class="reference" style="background-color: white; color: #666666; font-family: arial, helvetica, clean, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">materi referensi:</h3>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-5016512217298197172011-12-06T03:21:00.000-08:002011-12-06T03:21:10.852-08:00<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 17px;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #8e7cc3; font-size: large;">solusi mencegah kemiskinan</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 17px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 17px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 17px;">Solusi supaya kemiskinan dapat ditekan adalah pemerintah dapat memberikan sumbangan untuk orang yang kurang beruntung supaya mereka dapat mendapatkan uang supaya dapat memulai bisnis atau bersekolah lagi supaya dapat pekerjaan yang bagus. Salah satu cara lain adalah dengan cara memberikan pendidikan kepada orang yang kurang pelajarannya mulai dari anak kecil hingga dewasa. Kita dapat menyediakan tempat untuk mereka supaya mereka dapat berdagang atau bekerja.</span>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-45770088525158860582011-12-05T10:20:00.000-08:002011-12-05T10:20:24.233-08:00mikin<u><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">kaya dan miskin dalam pandangan islam</span></b></u><br />
<u><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br />
</span></b></u><br />
<br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Makin hari paradoks kehidupan makin tidak asing bagi kita. Di satu sisi kita melihat kemewahan dan kemakmuran. Tetapi, di banyak tempat lain, di jalan-jalan dan di kawasan-kawasan kumuh di kota-kota maupun di pelosok-pelosok daerah, kita menyaksikan saudara-saudara kita menderita kelaparan, tidak mengenyam pendidikan yang wajar, kekurangan makanan yang bergizi, dan seterusnya. Baru-baru ini Sidang Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, misalnya, mencatat sekitar 150 juta anak di dunia menderita kekurangan gizi, mengalami kemiskinan, eksploitasi, dan kekurangan pendidikan.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Jumlah penduduk miskin (yang berpenghasilan kurang dari dua dollar AS per hari menurut standar Bank Dunia) di Indonesia mencapai 60 persen (kemiskinan relatif). Bahkan disebutkan, sekitar 10-20 persen dari kelompok ini hidup dalam kemiskinan absolut (kekurangan makan, pakaian, perumahan, kebutuhan air bersih, pendidikan, kesehatan, listrik, dan transportasi). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), memang ada penurunan jumlah kemiskinan absolut dari sekitar 24,23 persen (1998) menjadi sekitar 18,95 persen dari jumlah penduduk Indonesia akhir tahun 2000. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menyebutkan penduduk miskin mencapai 38 juta (Kompas, 17/3/02).</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Di pihak lain, amat banyak mereka yang kaya dan berkuasa tidak peduli dengan nasib kaum miskin dan lemah. Tidak hanya mereka yang dianggap "abangan" dalam beragama, yang "santri" pun, setelah mereka populer dan kaya, cenderung menikmati kesenangan sendiri atau paling jauh, keluarganya. Individualisme, hedonisme, dan materialisme telah diidap begitu banyak orang kaya dan berkuasa saat ini.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Faqir dan Miskin dalam Pandangan Islam</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dari bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana-yaskunu yang berarti diam atau tenang, sedang faqir dari kata faqr yang pada mulanya berati tulang punggung. Faqir adalah orang yang patah tulang punggungnya, dalam bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga ‘mematahkan’ tulang punggungnya.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Berkaitan dengan istilah miskin ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Atau orang miskin yang sangat faqir.” (QS. Al-Balad: 16)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Adapun kata faqir yang berasal dari bahasa Arab; al-faqru berarti membutuhkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian Dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku’.” (QS. Al-Qashash: 24)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Imam Ar-Raghib –rahimahullah- berkata, “Faqr (kefaqiran) digunakan untuk menyebut empat hal:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">1</span><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">. Adanya kebutuhan mendesak</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> •• </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Hai manusia, kamulah yang berkehendak (berkebutuhan) kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">2. </span><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tidak punya harta benda</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> • </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah: 273)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">3. Miskin hati</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Makna ini merupakan kebalikan dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Kekayaan itu sejatinya adalah kekayaan hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">4. Rasa butuh kepada Allah</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“...Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Sebagian orang mendefinisikan faqir adalah orang yang berpenghasilan kurang dari setengah kebutuhan pokoknya, sedang miskin adalah orang yang berpenghasilan di atas itu, namun tidak cukup untuk menutupi kebutuhan pokoknya. Ada juga yang mendefinisikan sebaliknya, sehingga menurut mereka keadaan si faqir relatif lebih baik dari si miskin. Pasalnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai penyebutan orang faqir terlebih dahulu baru kemudian menyebutkan si miskin, dan tidaklah Allah mendahulukan penyebutan sesuatu kecuali untuk menunjukkan bahwa itulah yang paling penting, kemudian barulah yang selanjutnya.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Al-Qur`an dan Al-Hadits memang tidak menyebutkan dan menetapkan secara eksplisit angka tertentu lagi pasti ukuran kemiskinan, sehingga apa yang dikemukakan di atas dapat seja berubah. Namun yang pasti, Al-Qur`an menjadikan setiap orang yang memerlukan sesuatu sebagai faqir atau miskin yang harus dibantu.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Islam memandang bahwa masalah kemiskinan adalah masalah tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan primer secara menyeluruh. Syari’at Islam telah menentukan kebutuhan primer itu (yang menyangkut eksistensi manusia) berupa tiga hal, yaitu: sandang, pangan, dan papan.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> .... </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Kewajiban ayah adalah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf…” (QS. Al-Baqarah: 233)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dan juga firman-Nya:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> .... </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal, sesuai dengan kemampuanmu….” (QS. Ath-Thalaq: 6)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Ingatlah, bahwa hak mereka atas kalian adalah agar kalian berbuat baik kepada mereka dalam (memberikan) pakaian dan makanan.” (HR. Ibnu Majah)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dengan demikian, siapapun dan di manapun berada, jika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer)nya, yaitu: sandang, pangan, dan papan maka dapat digolongkan pada kelompok orang-orang yang faqir atau miskin. Oleh karena itu, setiap program pemulihan ekonomi yang ditujukan untuk mengentaskan kemiskinan, harus ditujukan kepada mereka yang tergolong dalam kelompok tadi.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ya Allah, Hidupkanlah Aku dalam Keadaan Miskin</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berdoa kepada Allah:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam keadan miskin, serta kumpulkanlah aku pada hari kiamat bersama rombongan orang-orang miskin.” (HR. Ibnu Majah, no. 4126, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Banyak kaum muslimin yang enggan mengamalkan doa ini, dikarenakan kesalahan mereka dalam memahami ‘kata miskin’ dalam doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di atas. Mereka mengira bahka ‘kata miskin’ dalam hadits di atas adalah miskin sebagaimana yang kita sebutkan di atas, yaitu: papa, tidak ada punya apa-apa, dan tidak terpenuhinya kebutuhan primer.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Padahal yang benar ‘kata miskin’ dalam doa Rasulullah di atas adalah bermakna khusyu’ dan tawadhu’. Sebagaimana dijelaskan oleh banyak para ulama:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">1. Imam Ibnul Atsir –rahimahullah- dalam kitabnya ‘An-Nihayah fi Gharibil Hadits’ ketika menjelaskan makna hadits ‘Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin’ berkata, “Yang dikehendaki dengannya ialah: tawadhu’ dan khusyu’, dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabbur.”</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">2. Imam Ibnu Manzhur –rahimahullah- dalam kitabnya ‘Lisanul ‘Arab’ ketika menjelaskan doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ‘Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin’, yang dikehendaki oleh beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah tawadhu’ dan khusyu’, dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabbur. Artinya, aku merendahkan diriku kepada-Mu wahai Rabb dalam keadaan berhina diri, dan tidak dengan sombong. Serta bukanlah yang dikehendaki dengan miskin di sini adalah faqir yang membutuhkan.”</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –rahimahullah- berkata, “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu’ dan tawadhu’.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dengan demikian, tidaklah benar jika hadits tersebut menganjurkan kaum muslimin untuk menjadi orang-orang yang berkekurangan dan tidak terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kaya Bukan Ukuran Mulia, Miskin Bukan Ukuran Hina</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Kaya dan Miskin bukanlah ukuran kemuliaan seseorang atau kehinaannya. Justru kekayaan bisa berarti siksa, dan kemiskinan boleh jadi adalah karunia. Keduanya tidak lebih dari ujian, mana yang mulia dan hina tergantung bagaimana masing-masing kita menyikapi ujian tersebut.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">• • • </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: ‘Tuhanku telah memuliakanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata: ‘Tuhanku menghinakanku’. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS. Al-Fajr: 15-17)</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Ayat di atas menerangkan bahwasanya Allah Ta’ala menguji hamba-Nya dengan memberikan kenikmatan dan melimpahkan rezeki atasnya. Allah juga menguji manusia dengan menyempitkan rezekinya. Keduanya adalah ujian dan cobaan. Kemudian Allah menyanggah atas anggapan orang bahwa terbukanya pintu rezeki dan melimpahnya harta adalah bukti Allah memuliakannya, dan sempitnya rezeki adalah pertanda Allah menghinakannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyanggah anggapan itu ‘sekali-kali tidak demikian’, yakni anggapan orang-orang itu tidaklah benar, terkadang Allah Subhanahu wa Ta’ala menyiksa dengan nikmat-Nya, dan memberikan nikmat dengan cobaan-Nya.</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> </span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.”</span><br style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #504945; font-family: tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Wallahu A’lamu bish Shawab.</span>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-46211883589155894712011-12-05T10:17:00.000-08:002011-12-05T10:17:40.410-08:00<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">pandangan islam tentang miskin</span></b><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;"><strong>Pendahuluan</strong></div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Kemiskinan adalah fenomena yang begitu mudah dijumpai di mana-mana. Tak hanya di desa-desa, tapi juga di kota-kota. Di balik kemegahan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, misalnya, tidak terlalu sulit kita jumpai rumah-rumah kumuh berderet di bantaran sungai, atau para pengemis yang berkeliaran di perempatan-perempatan jalan.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Harus diakui, Kapitalisme memang telah gagal menyelesaikan problem kemiskinan. Alih-alih dapat menyelesaikan, yang terjadi justru menciptakan kemiskinan.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;"><strong>Pengertian Kemiskinan Menurut Islam</strong></div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Menurut bahasa, miskin berasal dari bahasa Arab yang sebenarnya menyatakan kefakiran yang sangat. Allah Swt. menggunakan istilah itu dalam firman-Nya:</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">]أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ[</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">“..atau orang miskin yang sangat fakir” (QS al-Balad [90]: 16)</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Adapun kata fakir yang berasal dari bahasa Arab: al-faqru, berarti membutuhkan (al-ihtiyaaj). Allah Swt. berfirman:</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">]فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ[</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">“…lalu dia berdoa, “Ya Rabbi, sesungguhnya aku sangat membutuhkan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (QS al-Qashash [28]:24).</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Dalam pengertian yang lebih definitif, Syekh An-Nabhani mengategorikan yang punya harta (uang), tetapi tak mencukupi kebutuhan pembelanjaannya sebagai orang fakir. Sementara itu, orang miskin adalah orang yang tak punya harta (uang), sekaligus tak punya penghasilan. (Nidzamul Iqtishadi fil Islam, hlm. 236, Darul Ummah-Beirut). Pembedaan kategori ini tepat untuk menjelaskan pengertian dua pos mustahiq zakat, yakni al-fuqara (orang-orang faqir) dan al-masakiin (orang-orang miskin), sebagaimana firman-Nya dalam QS at-Taubah [9]: 60.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Kemiskinan atau kefakiran adalah suatu fakta, yang dilihat dari kacamata dan sudut mana pun seharusnya mendapat pengertian yang sesuai dengan realitasnya. Sayang peradaban Barat Kapitalis, pengemban sistem ekonomi Kapitalis, memiliki gambaran/fakta tentang kemiskinan yang berbeda-beda. Mereka menganggap bahwasannya kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan atas barang ataupun jasa secara mutlak. Karena kebutuhan berkembang seiring dengan berkembang dan majunya produk-produk barang ataupun jasa, maka –mereka menganggap–usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan atas barang dan jasa itu pun mengalami perkembangan dan perbedaan.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Akibatnya, standar kemiskinan/kefakiran di mata para Kapitalis tidak memiliki batasan-batasa yang fixed. Di AS atau di negara-negara Eropa Barat misalnya, seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekundernya sudah dianggap miskin. Pada saat yang sama, di Irak, Sudan, Bangladesh misalnya, seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sekundernya, tidak dikelompokkan dalam kategori fakir/miskin. Perbedaan-perbedaan ini–meski fakta tentang kemiskinan itu sama saja di mana pun–akan mempengaruhi mekanisme dan cara-cara pemecahan masalah kemiskinan.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Berbeda halnya dengan pandangan Islam, yang melihat fakta kefakiran/kemiskinan sebagai perkara yang sama, baik di Eropa, AS maupun di negeri-negeri Islam. Bahkan, pada zaman kapan pun, kemiskinan itu sama saja hakikatnya. Oleh karena itu, mekanisme dan cara penyelesaian atas problem kemiskinan dalam pandangan Islam tetap sama, hukum-hukumnya fixed, tidak berubah dan tidak berbeda dari satu negeri ke negeri lainnya. Islam memandang bahwa kemiskinan adalah fakta yang dihadapi umat manusia, baik itu muslim maupun bukan muslim.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Islam memandang bahwa masalah kemiskinan adalah masalah tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan primer secara menyeluruh. Syariat Islam telah menentukan kebutuhan primer itu (yang menyangkut eksistensi manusia) berupa tiga hal, yaitu sandang, pangan, dan papan. Allah Swt. berfirman:</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">]وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ[</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">“Kewajiban ayah adalah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf” (QS al-Baqarah [2]:233).</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">]أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ[</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal, sesuai dengan kemmpuanmu” (QS ath-Thalaaq [65]:6).</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Rasulullah saw. bersabda:</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">“Ingatlah, bahwa hak mereka atas kalian adalah agar kalian berbuat baik kepada mereka dalam (memberikan) pakaian dan makanan” (HR Ibnu Majah).</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Dari ayat dan hadis di atas dapat di pahami bahwa tiga perkara (yaitu sandang, pangan, dan papan) tergolong pada kebutuhan pokok (primer), yang berkait erat dengan kelangsungan eksistensi dan kehormatan manusia. Apabila kebutuhan pokok (primer) ini tidak terpenuhi, maka dapat berakibat pada kehancuran atau kemunduran (eksistensi) umat manusia. Karena itu, Islam menganggap kemiskinan itu sebagai ancaman yang biasa dihembuskan oleh setan, sebagaimana firman Allah Swt.“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan” (TQS al- Baqarah [2]:268).</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Dengan demikian, siapa pun dan di mana pun berada, jika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer)nya, yaitu sandang, pangan, dan papan, dapat digolongkan pada kelompok orang-orang yang fakir ataupun miskin. Oleh karena itu, setiap program pemulihan ekonomi yang ditujukan mengentaskan fakir miskin, harus ditujukan kepada mereka yang tergolong pada kelompok tadi. Baik orang tersebut memiliki pekerjaan, tetapi tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan cara yang makruf, yakni fakir, maupun yang tidak memiliki pekerjaan karena PHK atau sebab lainnya, yakni miskin.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Jika tolok ukur kemiskinan Islam dibandingkan dengan tolok ukur lain, maka akan didapati perbedaan yang sangat mencolok. Tolok ukur kemiskinan dalam Islam memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dari tolok ukur lain. Sebab, tolok ukur kemisknan dalam Islam mencakup tiga aspek pemenuhan kebutuhan pokok bagi individu manusia, yaitu pangan, sandang, dan pangan. Adapun tolok ukur lain umumnya hanya menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan pangan semata. Tolok ukur kemiskinan dari berbagai versi dan perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;"><strong>Penyebab Kemiskinan</strong></div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Banyak ragam pendapat mengenai sebab-sebab kemiskinan. Namun, secara garis besar dapat dikatakan ada tiga sebab utama kemiskinan. Pertama, kemiskinan alamiah, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kondisi alami seseorang; misalnya cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak mampu bekerja, dan lain-lain. Kedua, kemiskinan kultural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM akibat kultur masyarakat tertentu; misalnya rasa malas, tidak produktif, bergantung pada harta warisan, dan lain-lain. Ketiga, kemiskinan stuktural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kesalahan sistem yang digunakan negara dalam mengatur urusan rakyat.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Dari tiga sebab utama tersebut, yang paling besar pengaruhnya adalah kemiskinan stuktural. Sebab, dampak kemiskinan yang ditimbulkan bisa sangat luas dalam masyarakat. Kemiskinan jenis inilah yang menggejala di berbagai negara dewasa ini. Tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tetapi juga di negara-negara maju.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Kesalahan negara dalam mengatur urusan rakyat, hingga menghasilkan kemiskinan struktural, disebabkan oleh penerapan sistem Kapitalisme yang memberikan kesalahan mendasar dalam beberapa hal, antara lain:</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;"><strong>Peran Negara</strong></div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Menurut pandangan kapitalis, peran negara secara langsung di bidang sosial dan ekonomi, harus diupayakan seminimal mungkin. Bahkan, diharapkan negara hanya berperan dalam fungsi pengawasan dan penegakan hukum semata. Lalu, siapa yang berperan secara langsung menangani masalah sosial dan ekonomi? Tidak lain adalah masyarakat itu sendiri atau swasta. Karena itulah, dalam masyarakat kapitalis kita jumpai banyak sekali yayasan-yayasan. Di antaranya ada yang bergerak dibidang sosial, pendidikan, dan sebagainya. Selain itu, kita jumpai pula banyak program swatanisasi badan usaha milik negara.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Peran negara semacam ini, jelas telah menjadikan negara kehilangan fungsi utamanya sebagai pemelihara urusan rakyat. Negara juga akan kehilangan kemampuannya dalam menjalankan fungsi pemelihara urusan rakyat. Akhirnya, rakyat dibiarkan berkompetisi secara bebas dalam masyarakat. Realitas adanya orang yang kuat dan yang lemah, yang sehat dan yang cacat, yang tua dan yang muda, dan sebagainya, diabaikan sama sekali. Yang berlaku kemudian adalah hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang dan berhak hidup.</div><div style="background-color: white; color: #4f402a; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', 'Trebuchet MS', Verdana, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-left: 20px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; text-align: justify;">Kesenjangan kaya miskin di dunia saat ini adalah buah dari diterapkannya sistem Kapitalisme yang sangat individualis itu. Dalam pandangan kapitalis, penanggulangan kemiskinan merupakan tanggung jawab si miskin itu sendiri, kemiskinan bukan merupakan beban bagi umat, negara, atau kaum hartawan. Sudah saatnya kita mencari dan menerapkan sistem alternatif selain Kapitalisme, tanpa perlu ada tawar-menawar lagi</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-49888908244561923662011-12-05T05:04:00.001-08:002011-12-05T05:06:35.773-08:00miskin<b><span class="Apple-style-span" style="color: #a64d79; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kapitalisasi penyabab kemiskinan</span></b><div>
<b><span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></b></div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
<strong style="font-weight: bold;">SELALU MENYEBARKAN KEMISKINAN</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Kapitalisme berlaku bak seorang yang baik hati yang berkata, “Saya begitu cinta terhadap orang miskin, sehingga saya berpikir bahwa tidak pernah ada cukup banyak orang miskin.” Di Brazil, sistem ini membunuh ribuan anak setiap tahun akibat penyakit dan kelaparan. Dengan atau tanpa proses pemilihan, kapitalisme adalah anti demokrasi, karena mayoritas orang <a href="http://www.anarchoi.com/2006/05/23/kapitalisme-penyebab-kemiskinan-dan-pengangguran/#" id="_GPLITA_2" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOm1lbmphZGk6NzE4NTJiNWMzMDdiZjRjN2Y5YTI2ZTM5NGRjZWM5ZjA6ei0xMDc0LTEzMjg5Ond3dy5hbmFyY2hvaS5jb20%3D" style="color: #336699;" title="Powered by Text-Enhance">menjadi</a> terpenjara oleh kebutuhan-kebutuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Empat-perlima penduduk dunia ‘secara resmi’ hidup dalam kemiskinan, dan sistem ini tetap mempertahankan mereka pada posisi kemiskinan itu. Sebagian besar dari Dunia Ketiga dihambat untuk berkembang maju secara ekonomi. Negara-negara Dunia Ketiga dibuat tergantung pada bantuan dari negara-negara industri, dan kekayaan alam mereka dikering tandaskan oleh kekuatan-kekuatan imperialis ini. Pada tahun 1990, Dunia Ketiga menerima bantuan resmi sebesar 44 milyar dolar AS. Di tahun yang sama, 165 milyar dollar AS mengalir dari Dunia Ketiga ke negara-negara imperialis hanya untuk melayani pembayaran hutang luar negeri.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
<span id="more-70"></span>Teknologi dan uang yang diperlukan untuk proses industrialisasi di Dunia Ketiga dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan transnasional di negara-negara kaya. Kurang dari 700 perusahaan-perusahaan seperti ini mengontrol hampir keseluruhan produksi dunia. Untuk mengumpulkan bahan-bahan mentah dan menjual produk-produk pertanian ke negara-negara maju, ekonomi-ekonomi Dunia Ketiga <a href="http://www.anarchoi.com/2006/05/23/kapitalisme-penyebab-kemiskinan-dan-pengangguran/#" id="_GPLITA_0" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOmhhcnVzOjIyOGQ4MjNjMDAzYmViYjk1M2I0ZDZkNmNlYTQwMDY3OnotMTA3NC0xMzI4OTp3d3cuYW5hcmNob2kuY29t" style="color: #336699;" title="Powered by Text-Enhance">harus</a> bekerja sama dengan perusahaan transnasional yang mengambil sebagian besar keuntungan. Kemudian produk-produk jadi, yaitu barang-barang manufaktur, dijual kembali ke Dunia Ketiga.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Kontrol transnasional atas tekhnologi dan keuangan memungkinkan negara-negara maju untuk mendominasi industri manufaktur. Jika itupun tidak cukup, maka mereka dengan angkuh akan menggunakan blok-blok perdagangan dan kekuatan militer untuk memaksakan kehendak. Ekonomi Dunia Ketiga menyediakan buruh dan bahan mentah murah, dan mengkonsumsi apa yang dijual oleh <a href="http://www.anarchoi.com/2006/05/23/kapitalisme-penyebab-kemiskinan-dan-pengangguran/#" id="_GPLITA_3" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOnBlcnVzYWhhYW46MjFhYTI4MTNhYzhhZTZlMTcyNDk2ZmI2YTVjYTBmYTY6ei0xMDc0LTEzMjg5Ond3dy5hbmFyY2hvaS5jb20%3D" style="color: #336699;" title="Powered by Text-Enhance">perusahaan</a>-perusahaan multinasional tersebut. Untuk tetap kompetitif, perusahaan-perusahaan itu semakin membayar murah untuk Dunia Ketiga dan menuntut harga tinggi untuk bahan-bahan jadi yang mereka produksi. Maka wajarlah yang miskin menjadi semakin miskin. Pada permulaan dekade ini, pendapatan rata-rata penduduk Dunia Ketiga hanya 6% dari besarnya pendapatan rata-rata penduduk di negara-negara imperialis kaya. Jika datang krisis ekonomi, maka mereka menggenjot persaingan yang lebih ketat demi keuntungan perusahaan, dengan menyalahkan pertambahan jumlah penduduk ‘negara paling terbelakang’. Tahun 1990, 11 negara lagi masuk kedalam daftar ini (sehingga menjadi 42 negara).</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Hanya ada satu negara Dunia Ketiga tidaklah cukup. Kapitalisme perlu menyebarkan kemiskinan seluas mungkin. Dan saat ini sudah ada ‘Dunia Ketiga’ dalam Dunia Pertama.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Di Dunia Pertama yang kaya, kini semakin banyak jumlah pengangguran baru dan buruh yang diupah rendah. Di Australia terdapat dua juta orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, dan dua juta orang yang sebenarnya ingin bekerja <a href="http://www.anarchoi.com/2006/05/23/kapitalisme-penyebab-kemiskinan-dan-pengangguran/#" id="_GPLITA_4" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOmppa2E6ZTZiOTE0MGMwMmE0MDFkMGY2OGY4YzQ4M2FiMTNjMzc6ei0xMDc0LTEzMjg5Ond3dy5hbmFyY2hvaS5jb20%3D" style="color: #336699;" title="Powered by Text-Enhance">jika</a> bisa. Di AS, kemiskinan pada 1990an, kini kembali ke tingkat 1960an. Seperempat jumlah penduduknya hidup dalam kemiskinan; bukan hanya para penganggur. Sepertiga dari ratusan juta nagkatan kerja AS yang kuat adalah buruh yang diupah rendah, yang bertahan hidup hanya sedikit diatas garis kemiskinan resmi.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
<strong style="font-weight: bold;">MENGHASILKAN PENGANGGURAN</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Makin dan makin banyak orang menjadi miskin, karena mereka menganggur (tidak bekerja). Tetapi mengapa orang yang mencari pekerjaan tidak bisa mendapatkan pekerjaan? Tentu saja sebetulnya ada banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan. Ada banyak rumah, gedung sekolah, dan rumah sakit yang perlu <a href="http://www.anarchoi.com/2006/05/23/kapitalisme-penyebab-kemiskinan-dan-pengangguran/#" id="_GPLITA_1" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOmRpYmFuZ3VuOjgwMjEzYTMzN2U5MGI3ZTgxMWQwYTRmN2EzZDg2NjRlOnotMTA3NC0xMzI4OTp3d3cuYW5hcmNob2kuY29t" style="color: #336699;" title="Powered by Text-Enhance">dibangun</a>; ada banyak pakaian yang perlu dibuat; daerah rekreasi yang perlu dikembangkan; bahan pangan yang perlu ditumbuhkan; lahan-lahan gersang yang perlu dihijaukan; dan sungai-sungai tercemar yang perlu dibersihkan. Dan tentu saja semakin banyak orang yang bekerja, semakin banyak pula yang diperlukan untuk membayar mereka, yaitu harus disediakan pula lebih banyak rumah, pangan, sandang, dan layanan-layanan lainnya. Inilah semua yang diwaklili oleh uang. Adalah tugas yang mendesak untuk menyesuaikan jumlah penduduk dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Lalu apa persoalannya ?</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Diantara orang-orang yang ingin bekerja dan mesin-mesin yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan, terdapat sekelompok kecil kapitalis, yang dikenal sebagai orang bisnis (pengusaha). Usaha mereka adalah untuk menghasilkan uang. Dan anda tidak bisa menggunakan mesin yang mereka miliki, kecuali jika digunakan untuk menghasilkan uang bagi mereka. Mereka lebih memilih untuk menjalankan pabrik-pabrik mereka dengan kapasitas 50 atau 70%, untuk mempertahankan agar produk-produk yang dihasilkan tetap langka dan mereka bisa menjualnya dengan harga tinggi. Dan para kapitalis ini perlu mempertahankan adanya pengangguran agar upah pekerja bisa tetap rendah. Buruh yang berjuang untuk mendapatkan upah yang lebih baik setiap saat bisa mereka pecat, dan digantikan dengan calon buruh baru yang telah menunggu dalam antrian panjang. Kapitalisme tidak bisa membiarkan buruh bangunan pergi bekerja, dan membangun rumah cukup untuk semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Pengangguran adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam sebuah masyarakat yang didasarkan atas pencarian keuntungan. Tujuan utama dari produksi bukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, melainkan untuk memproduksi secepat mungkin dan semurah mungkin. Dengan cara ini, perusahaan-perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan mereka di pasaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Dalam perjalanan prosesnya, kapitalisme memproduksi terlalu banyak: terlalu banyak pangan, terlalu banyak pakaian, terlalu banyak gedung, terlalu banyak mebel, dst. Kemudian ‘mau tidak mau’ mereka harus mengalami krisis untuk melepaskan diri dari perusahaan-perusahaan yang paling tidak mampu bersaing, dan menggenjot perolehan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan lainnya. Dan kita harus menanggung itu semua dalam bentuk dipotongnya upah buruh dan standar hidup yang semakin rendah.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Persoalannya bukanlah bahwa buruh memproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan, melainkan lebih banyak dari yang bisa dijual untuk mendapatkan keuntungan. Ini menyebabkan tekanan agar harga turun, yang mengancam perolehan keuntungan bagi kapitalis lainnya. Dan ketika para kapitalis tidak bisa menjual produk-produk mereka dengan harga yang menghasilkan keuntungan, maka mereka akan memotong produksi. Memotong produksi berarti mereka hanya membutuhkan sedikit buruh.</div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Helvetica, Tahoma, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 14px; text-align: left;">
Tekhnologi baru juga berarti pengangguran. Bukan karena mereka memang begitu seharusnya, namun ditangan para kapitalis, tekhnologi bukan digunakan untuk membuat semua orang bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit untuk mendapatkan bayaran yang sama, melainkan digunakan untuk menurunkan beban upah yang harus dibayarkan kepada para buruh</div>
</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-786380869433628710.post-82114581521763952512011-12-05T04:49:00.000-08:002011-12-05T04:49:56.258-08:00akibat kmiskinan<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">kemiskinan</span></b></div><div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><br />
</div><div style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.</b></span></div><div style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:</b></span></div><ul style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Gambaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#" id="_GPLITA_2" in_hdr="null" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOmtla3VyYW5nYW46NjY2ZTYzMzEwMWVhNTQ5ZmQ3OGM2NWNhNDFhNzk0NTc6ei0xMDc0LTEzMjg5OmlkLndpa2lwZWRpYS5vcmc%3D" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; color: #0645ad;" title="Powered by Text-Enhance">kekurangan</a> materi, yang biasanya mencakup kebutuhan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pangan">pangan</a> sehari-hari, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sandang&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Sandang (halaman belum tersedia)">sandang</a>, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterkucilan_sosial&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Keterkucilan sosial (halaman belum tersedia)">keterkucilan sosial</a>, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pendidikan">pendidikan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Informasi">informasi</a>. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Gambaran tentang kurangnya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penghasilan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Penghasilan">penghasilan</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekayaan&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kekayaan (halaman belum tersedia)">kekayaan</a> yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Politik">politik</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ekonomi">ekonomi</a> di seluruh dunia.</b></span></li>
</ul><div><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Mengukur_kemiskinan"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mengukur kemiskinan</span></span></h2><div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1.3em; margin-left: 1.4em; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; width: auto;"><div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-size: 12px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: center; width: 252px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:India.Mumbai.01.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><img alt="" class="thumbimage" height="200" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/India.Mumbai.01.jpg/250px-India.Mumbai.01.jpg" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="150" /></b></span></a><div class="thumbcaption" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; font-size: 11px; line-height: 1.4em; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: left;"><div class="magnify" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; float: right;"></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><i>Gambaran kemiskinan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mumbai" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Mumbai">Mumbai</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="India">India</a></i> oleh Antônio Milena/ABr<i>.</i></b></span></div></div></div><div style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemiskinan_absolut&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kemiskinan absolut (halaman belum tersedia)">Kemiskinan absolut</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemiskinan_relatif&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kemiskinan relatif (halaman belum tersedia)">Kemiskinan relatif</a>. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).</b></span></div><div style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/World_Bank_Group" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="World Bank Group">Bank Dunia</a> mendefinisikan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemiskinan_absolut&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kemiskinan absolut (halaman belum tersedia)">Kemiskinan absolut</a></i> sebagai hidup dg pendapatan dibawah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/USD" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="USD">USD</a> $1/hari dan <i>Kemiskinan menengah</i> untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."<sup class="reference" id="cite_ref-worldbank-Poverty_0-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#cite_note-worldbank-Poverty-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#" id="_GPLITA_4" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOm1lbmphZGk6MWZjYzc3ZDVkNjM1MzYzZTc4NTZkNjA1NDg2N2UzZTY6ei0xMDc0LTEzMjg5OmlkLndpa2lwZWRpYS5vcmc%3D" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; color: #0645ad;" title="Powered by Text-Enhance">menjadi</a> 21% pada 2001.<sup class="reference" id="cite_ref-worldbank-Poverty_0-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#cite_note-worldbank-Poverty-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.</b></span></div><div style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_wisma" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Tuna wisma">tuna wisma</a> yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ghetto&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Ghetto (halaman belum tersedia)">ghetto</a> yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Negara">negara</a> kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Negara berkembang">negara berkembang</a></b></span></div><div style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"></div><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Diskusi_tentang_kemiskinan"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Diskusi tentang kemiskinan</span></span></h2><div style="margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya.</b></span></div><ul style="list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ekonomi">ekonomi</a>, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan: <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemiskinan_absolut&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kemiskinan absolut (halaman belum tersedia)">kemiskinan absolut</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemiskinan_relatif&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Kemiskinan relatif (halaman belum tersedia)">relatif</a>.</b></span></li>
</ul><ul style="list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Politik">politik</a>, perlawanan terhadap kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial dan banyak pemerintahan telah berupaya mendirikan institusi atau departemen. Pekerjaan yang dilakukan oleh badan-badan ini kebanyakan terbatas hanya dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sensus" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sensus">sensus</a> dan pengidentifikasian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#" id="_GPLITA_1" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOnRpbmdrYXQ6MTU1YzExYjQyMmI3NWEwNTNlMmE2ZDExYWY1MTgxNmQ6ei0xMDc0LTEzMjg5OmlkLndpa2lwZWRpYS5vcmc%3D" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; color: #0645ad;" title="Powered by Text-Enhance">tingkat</a>pendapatan di bawah di mana warga negara dianggap miskin. Penanggulangan aktif termasuk rencana perumahan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pensiun" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pensiun">pensiun</a> sosial, kesempatan kerja khusus, dll. Beberapa ideologi seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marxisme" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Marxisme">Marxisme</a> menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi bekerja aktif untuk menciptakan kemiskinan. Teori lainnya menganggap kemiskinan sebagai tanda <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_ekonomi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sistem ekonomi">sistem ekonomi</a> yang gagal dan salah satu penyebab utama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kejahatan">kejahatan</a>.</b></span></li>
</ul><ul style="list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Hukum">hukum</a>, telah ada gerakan yang mencari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#" id="_GPLITA_0" in_rurl="http://www.textsrv.com/click?v=SUQ6MTI3MzE6NDcwOnBlbmRpcmlhbjo1YzM4MGZjZDVmMjNlMzE4NThhZmZlMWQ3MGUwOGYzMjp6LTEwNzQtMTMyODk6aWQud2lraXBlZGlhLm9yZw%3D%3D" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; color: #0645ad;" title="Powered by Text-Enhance">pendirian</a> "<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_manusia" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Hak manusia">hak manusia</a>" universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan.</b></span></li>
</ul><ul style="list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pendidikan">pendidikan</a>, kemiskinan memengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Abraham Maslow">Abraham Maslow</a> dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hirarki_kebutuhan_Maslow&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Hirarki kebutuhan Maslow (halaman belum tersedia)">hirarki kebutuhan Maslow</a>; kebutuhan akan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Keamanan">keamanan</a> dan rumah yang stabil, pakaian, dan kurangnya kandungan gizi makan mereka membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk menggambarkan fenomen "yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah miskin" (karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke kemiskinan pada umumnya) yaitu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Efek_Matthew&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Efek Matthew (halaman belum tersedia)">efek Matthew</a>.</b></span></li>
</ul><div style="margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Perdebatan yang berhubungan dalam keadaan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Capital_manusia&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Capital manusia (halaman belum tersedia)">capital manusia</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Capital_individual&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Capital individual (halaman belum tersedia)">capital individual</a> seseorang cenderung untuk memfokuskan kepada akses <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Capital_instructional&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Capital instructional (halaman belum tersedia)">capital instructional</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Capital_social&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Capital social (halaman belum tersedia)">capital social</a> yang tersedia hanya bagi mereka yang terdidik dalam sistem formal.</b></span></div><div style="margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"></div><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="mw-headline" id="Penyebab_kemiskinan"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penyebab kemiskinan</span></span></h2><div style="margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:</b></span></div><ul style="list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>penyebab sub-budaya <i>(subcultural)</i>, yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.</b></span></li>
</ul><div style="margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a> (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pekerja_miskin&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Pekerja miskin (halaman belum tersedia)">pekerja miskin</a>; yaitu, orang yang tidak <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejahtera" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sejahtera">sejahtera</a> atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_kemiskinan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Garis kemiskinan">garis kemiskinan</a>.</b></span></div><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;"><span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemiskinan&action=edit&section=5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Menghilangkan kemiskinan">sunting</a>]</span></span><span class="mw-headline" id="Menghilangkan_kemiskinan"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menghilangkan kemiskinan</span></span></h2><div style="margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:</b></span></div><ul style="list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.</b></span></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negara_sejahtera&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Negara sejahtera (halaman belum tersedia)">negara sejahtera</a> menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perawatan_kesehatan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Perawatan kesehatan">perawatan kesehatan</a>.</b></span></li>
</ul><br />
</div>poetrahttp://www.blogger.com/profile/14036656507897458601noreply@blogger.com2